dokpri
Berbeda dengan cerita Nenek Siam yang horor, cerita Kak Fatiha ini lebih ke detektif. Hal ini ditandai dengan mematikan pada cerita pertama tokoh utama yang ada dalam judul. Nenek Sima. Dengan begitu alur cerita mengajak untuk menebak pembunuhnya.
Tidak itu saja, setelah pembunuh secara gamblang ditemukan adalah Vianty. Setelah penyelidikan melalui kamera CCTV memperlihatkan Mobil Brio Hitam yang berbeda dengan milik Vianty.
Ditambah setelah ditemukannya korban meninggal di dalam mobil Brio yang sesuai dengan mobil yang ada di kamera CCTV.
Setelah itu ada kematian Vianty sendiri yang gantung diri dan meyakinkan adalah kasus bunuh diri.
Ada penjelasan tersendiri yang runtut membuat pembaca menjadi lebih paham akan detail ceritanya. Itu pula yang membuat novel ini menjadi kurang menarik karena unsur pembangun rasa penasaran menjadi hilang. Padahal sejak awal sudah ada rasa ingin tahu yang mendalam sehingga ingin segera menyelesaikan membacanya.
Tidak ada indikasi kelakuan tercela Ikhwan tapi penjelasan disebutkan bahwa ia menjadi kekasih dari Vianty. Di satu sisi ia sudah mempunyai istri saat menghadapi penyelidikan masuk hari ke-4 dan hasilnya masih nihil istrinya menyarankan untuk menyetujui melaporkan sesuai kecelakaan biasa sebagai permintaan atasannya.
Ikhwan yang menyelidiki kasus, Ikhwan pula di penjelasan terlibat secara tidak langsung kasusnya. Pembunuh sebenarnya adalah Bayun karena dendam masa lalu. Dan sungguh di luar dugaan Ikhwan menjadi tersangka atas pembunuhan orang tua Vianty karena jebakan Bayun.
Terlepas dari semua itu, ending sangat memukau. Sulit untuk menebaknya. Pada akhirnya kalau memang Ikhwan adalah seorang polisi yang berperilaku tidak baik, ia telah mendapatkan ganjaran yang setimpal. Tembok penjara karena mendapatkan tuduhan membunuh dan menjadi otak pembunuhan dari 5 orang sekaligus.
Dari akhir cerita Nenek Siam sepertinya gagal membuat takut sebagian para penggemar. Tapi tidak dengan cerita Nenek Sima, dari awal sampai akhir membuat penggemar senang untuk segera melahap cerita sampai habis.
Tokoh dan Penokohan