Mohon tunggu...
Jainal Abidin
Jainal Abidin Mohon Tunggu... Wiraswasta - jay9pu@yahoo.com

Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Beda Pilihan, NKRI Harga Mati

5 November 2023   22:19 Diperbarui: 5 November 2023   22:32 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesta demokrasi harus dirayakan dengan meriah. Para kontestanpun mulai berpenampilan semegah dan semeriah mungkin agar dipilih. Sehingga para pemilih juga terperangah atas penampilan yang telah dibuat oleh mereka.

Perlu kita ingat dan dicatat dengan tinta tebal bahwa para kontestan pemilu 2019 setelah pemilu selesai keduanya bahu membahu membangun untuk Indonesia. Sebuah contoh sejati tentang sebuah nilai NKRI harga mati. Berbeda tapi satu tujuan.  

Sudah ada 3 kontestan yang akan bersiap untuk berlaga. Semua rekam jejak sudah ada di dunia digital. Digital yang kaya akan nama, siapa, dari mana, dengan cara apa mereka maju berlaga.

Semua akan tercatat otomatis oleh media digital. Semua juga akan menjadi sejarah yang bakal dikenang. Sebagai rakyat jelata, mari membuat kenangan manis agar esok dikenang secara laris dan penuh hormat.

Kita tahu pasangan pertama yang mendeklarasikan. Bagaimana partai besutan Bapak Surya Paloh sudah sejak awal menggadang seorang Anis Baswedan menjadi Capres partainya. Publik tidak tahu pasti pertimbangan selain namanya yang selalu mencul di setiap survey.

Entah apa yang pasti berlaku di dunia politik sehingga tidak ada koalisi pasti. Partai yang awalnya tidak berkoalisi, bisa mengejutkan publik menjadi pasangan Anis Baswedan. Memang Partai Nasdem dan PKB batas ambang batas pencalonan mereka sudah cukup, sehingga teman lama merasa ditinggalkan.

Pada akhirnya Partai besutan Bapak SBY yang pernah berkuasa 2 periode pemerintahan itupun pergi meninggalkan Partai Nasdem. Sehingga terbentuk koalisi baru oleh 3 partai yakni Nasdem, PKS dan PKB. Padahal dalam sejarah kepartaian, PKS dan PKB hampir dipastikan minim untuk berkoalisi.

Pasangan kedua di deklarasikan setelah MK memutuskan batas usia di bawah 40 bisa menjadi Cawapres asal pernah mempunyai pengalaman menjadi kepala daerah. Sebuah keputusan MK yang membuat publik harus menguji batas kepercayaan terhadap para hakim MK sendiri. Sebuah keputusan yang sudah bisa dipersepsikan publik memuluskan seseorang yang memang sudah santer terdengar akan maju Cawapres.

Pasangan kedua adalah pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Pasangan ini diusung oleh 4 partai, PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo. Pasangan ini cenderung lebih labil dibanding pasangan pertama. Meski tidak terlepas dari permasalahan internal beberapa kadernya ada yang menyimpang dukungan.

Setelah isu Ganjar tidak akan dicalonkan presiden kemudian merenggangnya hubungan baik antara Bu Mega dengan kader terbaik Partai tersebut. Masih berlanjut, penunjukan Ganjar sebagai Capres yang mengundang kader terbaik secara mendesak. Itupun, deklarasi pasangan Ganjar-Mahfud terkesan tidak melibatkan dari keluarga kader terbaiknya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun