Mohon tunggu...
Jainal Abidin
Jainal Abidin Mohon Tunggu... Wiraswasta - jay9pu@yahoo.com

Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Rasakan Sensasi Angin Nganjuk

16 Juli 2023   19:44 Diperbarui: 16 Juli 2023   20:15 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lantai depan setelah sapu satu kali (dokpri)

Kamu tahu kenapa Nganjuk disebut Kota Angin?

Datanglah ke Nganjuk dan rasakan langsung sensasi anginnya. Kalau kamu pertama kali datang ke Nganjuk dan menginap semalam, aku pastikan tidur kamu tidak nyenyak dan lelap.

Kenapa???

Angin Nganjuk yang menerpa dedaunan itu bunyinya macam orang cakap. Suaranya mirip dengan orang berisik yang tidak tidur semalaman.

Kalau ketepatan rumah yang kamu kunjungi bertepatan dekat dengan perkebunan pohon jati, suara angin bisa seperti air hujan yang jatuh jarang dengan ukuran besar. Daun-daun yang tertempa angin itu mampu membuat suara seperti hujan.

Diharapkan kewaspadaan kalau di rumah tempatmu menginap ada pohon sawo. Apalagi jika dibawahnya ada atap dari galvalum akan mudah dan sering terdengar suara-suara aneh.

Suara benda yang sering jatuh karena tertiup angin kencang itu adalah buah sawo yang rontok tertepa angin. Jadi bukan pohon sawonya angker atau wingit.

Mungkin suara sawo yang jatuh bergantian antara sawo yang tertiup angin dan sawo yang dimakan kelelawar atau codot. Sehingga suara yang timbul tidak hanya satu atau dua kali tapi cukup sering.

Kalau kamu menginap tidak hanya semalam kamu juga akan tahu suasana siang hari yang beda. Bila bertamu, jangan pernah berprasangka rumah di Nganjuk debunya seperti tidak di sapu beberapa tahun.

Lantai depan setelah sapu satu kali (dokpri)
Lantai depan setelah sapu satu kali (dokpri)
Setiap kamu sapu debu yang ada di lantai, setiap selesei akan kotor lagi. Bahkan debu yang kamu sapu itu kadang seperti menolak untuk disapu karena tertiup angin menuju tempat lainnya.

Kadang kotornya itu tidak hanya berupa debu tapi juga plastik, daun-daun yang telah kering sampai juga ranting kecil. Jadi jangan tanya, kenapa mayoritas rumah di Nganjuk banyak ditutup daripada terbuka?

Kami bukan sombong tidak mau menerima tamu, tapi antisipasi saja agar rumah tidak penuh debu. Menutup rumah itu bertujuan untuk menghalau debu agar tidak masuk rumah. Itupun masih bisa lewat sela pintu dan jendela untuk masuk dan mengotori dalam rumah.

Jangan salah paham kalau mau datang ke rumah, sebenarnya orang Nganjuk sangat ramah dan welcome kok! Jangan sampai menghubungkan kondisi rumah yang selalu tertutup dengan hal tidak baik.

Bilamana kamu sedang berkendara dan melewati areal persawahan yang luas, sebaiknya hati-hati. Gunakan selalu helm Standar SNI yang ada kaca penutupnya agar bisa menutup untuk melindungi dari debu yang bertebaran ke muka kita.

Hati-hati juga saat melewati pepohonan yang rindang khususnya waktu musim penghujan. Banyak peristiwa kecelakaan di Nganjuk terjadi karena kecelakaan tunggal dan korbannya meninggal.

Kecelakaan tidak terjadi antara kendaraan tapi kecelakaan biasanya terjadi karena tertimpa oleh ranting atau batang pohon yang patah. Kecelakaan karena pohon tumbang itu kerap menelan korban di beberapa daerah di Nganjuk.

Angin di Nganjuk juga tidak bersahabat dengan anak karena tidak bisa digunakan menaikkan layang-layang secara stabil. Mungkin karena arah geraknya yang tidak teratur itu yang membuatnya sulit untuk menerbangkan layang-layang.

Kalau untuk membuat Pembangkit Listrik Tenaga Angin bisa gak ya? Apa pembangkit ini juga membutuhkan pergerakan arah angin yang stabil penulis juga kurang tahu soal ini.

Kabar baiknya, bagi kamu yang memiliki tubuh ukuran size alias big, kamu tidak akan mudah berkeringat. Dengan angin Nganjuk ini pasti akan mengalahkan keringat dan membawa pergi baunya.

Begitulah Nganjuk kenapa disebut sebagai kota Bayu (Kota Angin versi penulis). Kalau menurut kamu apa yang paling kamu kenal dari Nganjuk? Silakan komen ya!

Terimakasih...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun