Mohon tunggu...
Jainal Abidin
Jainal Abidin Mohon Tunggu... Wiraswasta - jay9pu@yahoo.com

Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Biaya Pendidikan Anak dan Efek Domino jika Tidak Ada Wisuda

10 Juli 2023   21:54 Diperbarui: 10 Juli 2023   22:29 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setengah hati bayar ongkos wisuda anak TK dan SD. Begitu bunyi judul topik pilihan dengan label biaya pendidikan anak.

Se-setengah hati kita tetap saja harus bayar ongkos tersebut karena memang itu selalu menjadi salah satu trending topik saat ajaran baru. Manakala tahun ajaran baru berlalu masalah wisuda lewat dan berganti orang yang mengalami masalahnya. Begitu seterusnya.

Kabar baiknya ada Surat Edaran (SE) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menyatakan bahwa wisuda tidak wajib untuk jenjang TK dan SD. Kekuatan SE itu akan diuji di tahun depan karena memang baru saja diterbitkan.

Efek seandainya dengan SE tersebut sekolah khususnya jenjang SD dan TK tidak mau melaksanakan wisuda adalah sebagai berikut:

  • Pesanan Toga Berkurang

Hal ini akan menyebabkan penyewaan atau penjahit baju toga menjadi berkurang omsetnya. Wisuda selalu identik dengan baju toga. Tidak terkecuali di tingkat TK dan SD, anak-anak juga memakai baju wisuda tersebut. Meskipun sebenarnya mereka juga berdandan di salon dengan memakai kebaya untuk putri dan memakai jas untuk putra.

Dengan tidak adanya prosesi untuk dua jenjang ini saja bisa mengakibatkan pesanan untuk toga turun. Para pengrajin akan kehilangan sebagian pasar yang biasanya dipasok setiap akhir tahun ajaran sekolah.

  • Tukang Foto Libur

Dalam wisuda selalu ada pengabadi momen yaitu tukang foto. Kalau memang wisuda sudah tidak dilaksanakan lagi sudah dapat dipastikan salah satu pangsa pasar tukang foto akan tutup.

Apalagi di zaman serba digital dalam mengabadikan momen, sehingga banyak orang hanya mengabadikan momen untuk update status bukan untuk dipajang di ruang tamu seperti zaman dulu.

  • Sekolah Minim Pemasukan

Acara wisuda merupakan salah satu cara sekolah untuk para wali murid membayar. Alasan paling mulia adalah demi kelangsungan proses pendidikan anak-anaknya. Sehingga mau tidak mau dan se-setengah hatipun juga masih mau membayar.

Tidak jarang momen ini dimanfaatkan untuk sekolah mendapatkan pemasukan agar mendapatkan keuntungan. Salah satunya bekerjasama dengan tukang foto tadi atau dengan tukang rias salon.

Kalau kita membicarakan biaya pendidikan anak, dari dulu sampai sekarang ini pendidikan selalu tersandera oleh kepentingan kapitalisme. Salah satunya adalah dengan pengadaan wisuda yang berlebihan sehingga esensi jauh sekali dengan pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun