Petani dari masa ke masa selalu mengalami nasibnya sendiri. Tidak ada dukungan atau support sistem pasti dari pihak manapun. Nasibnya selalu cemerlang saat ada kabar pendataan petani, sensus pertanian 2023.
Cemerlang karena para petani akan menjadi subjek pembahasan. Subjek atau objek lebih tepatnya. Karena setiap kali ada hajatan baik lingkup daerah maupun skala nasional nasib mereka menjadi pembahasan yang diutamakan.
Berbeda sekali saat petani menggarap sawah-sawah mereka. Tidak ada yang turut merasakan bagaimana susahnya mencari pupuk hanya untuk memenuhi tanaman di sawah mereka. Belum lagi harga hasil panen yang selalu murah dikarenakan adanya panen raya.
Jika ada panen raya, tidak hanya petani yang bersukaria. Para konsumen dan penjual pun sebenarnya juga turut diuntungkan dengan kerja keras para petani. Meski pada saat panen raya selalu yang paling dirugikan petani karena mengalami harga anjlok.
Masih panen meski dengan harga yang tidak seberapa tidak soal. Karena para petani pernah juga tidak panen karena musim yang tidak bersahabat. Ada juga karena adanya bencana banjir ataupun tanah longsor yang merusak tanamannya saat kurang beberapa hari akan panen.
Nasib dan tekanan seperti itu masih saja membuat petani bisa tersenyum jika ada harapan. Harapan untuk sebuah masa depan dunia pertanian juga harapan bagi anak turunnya untuk bertani. Agar petani menjadi profesi yang layak untuk menjadi cita-cita kaum milenial.
Para petani yang notabene tidak tahu apa-apa tentang urgensi sensus pun patuh dengan pelaksanaannya. Para petani sejati akan rela berkorban demi tanah air yang setiap hari digelutinya kalau itu untuk kemajuan dunia pertanian. Selalu turut serta mendukung terutama dengan adanya sensus pertanian 2023.
Sensus pertanian diadakan 10 tahun sekali. Manfaat pentingnya untuk mengetahui kebutuhan para petani kita. Tapi selalu saja setelah itu tidak ada kebijakan yang melindunginya. Petani kembali sendiri.
Jangan sampai kesadaran dan harapan dari para petani ini menjadi celah oknum untuk memanfaatkan. Terutama oleh petugas lapangan yang menjadi ujung tombak BPJS dalam pendataan. Jangan lagi melakukan pendataan model dulu, pendataan di atas meja dengan tingkat objektif yang minim.
Tidak bisa disangkal memang manusia tempatnya salah, akan tetapi meminimkan kesalahan adalah usaha yang harus diusahakan. Sehingga mendatangi setiap petani langsung merupakan cara mutlak yang harus dilakukan. Agar data yang dihasilkan menjadi valid mengingat kegunaannya untuk jangka waktu 10 tahun ke depan.
Dengan kata lain, pendataan sensus pertanian 2023 adalah masa depan para petani. Petani adalah sumber kehidupan pangan bagi kita semua. Mari semua pihak bersama sukseskan dengan cara berpartisipasi sebaik-baiknya!