Alam telah menyediakan semuanya. Manusia tidak mampu menciptakan, hanya mampu mengeksploitasinya.termasuk urusan ekspor pasir adalah salah satu eksploitasi manusia terhadap alam.
Pasir merupakan barang yang sangat berguna untuk keberlangsungan kehidupan manusia. Pasir biasa digunakan untuk membangun gedung. Mulai gedung rumah, pagar sampai gedung sekolah perkantoran dan sebagainya.
Penggunaannya yang relatif menjadi kebutuhan pokok dalam setiap pembangunan, membuat pasir menjadi barang yang urgen. Sehingga membuat harganya selalu naik signifikan. Padahal semua tahu bahwa para penambang pasir mengambilnya dari alam.
Penambang biasanya mengambil pasir dari sungai. Karena wilayah penulis dekat dengan sungai Brantas, sungai inilah yang mengalami eksploitasi besar-besaran untuk diambil pasirnya.
Tidak berhenti di situ saja, di desa penulis juga ada sebuah sungai kecil. Itupun tak luput dari sasaran dari eksploitasi pasir. Sehingga eksploitasi terhadap sungai terus dilakukan untuk mendapatkan pasir dengan mudah.
Tidak hanya skala nasional di tingkat desa juga sudah ada ekspor pasir. Regulasinya sepertinya juga tidak jelas karena siapapun bisa melakukannya. Kemudian akan menjadi ancaman bersama saat ada bencana banjir maupun tanah longsor.
Ancaman terutama bagi para penambang pasir sendiri. kemudian rumah dan perumahan yang dekat dengan sungai yang mengalami erosi.
Hal ini seharusnya menjadi pertimbangan para penentu kebijakan. Eksploitasi skala sungai saja sudah ada dampak yang bisa ditimbulkan apalagi ini kebijakan ekspor pasir laut.
Dampak Ekspor Pasir Laut terhadap Biota Laut
Laut merupakan tempat hidup banyak sekali biota yang berpengaruh pada kehidupan ekosistem perairan. Sehingga Ekspor pasir laut dengan penambangan yang belum tentu jelas peraturannya sudah dipastikan akan memberikan dampak negatif, diantaranya:
- Habitat Biota Laut
Biota laut seperti terumbu karang, rumput laut, dan organisme mikroskopis tinggal di perairan dangkal. Ekstraksi pasir laut dapat mengganggu habitat ini dengan menghancurkan atau merusak struktur fisik mereka. Hal ini dapat mengganggu siklus kehidupan biota laut dan mengurangi keanekaragaman hayati.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!