Mohon tunggu...
Jako Tingkir
Jako Tingkir Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Penikmat musik yang suka segala jenis musik mulai dari dangdut, pop, rock n roll, jazz, hardrock, heavy metal, classic, dan lain lain yang penting enak didengar ditelinga dan dihati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Yngwie J. Malmsteen, King Of Neoclassical Rock

30 Oktober 2014   15:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:10 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_332075" align="alignnone" width="220" caption="Sumber: Wikipedia.org"][/caption]

Bagi para penggemar music Rock terutama yang beraliran neo classical rock, pasti mengenal sosok gitaris yang satu ini. Yngwie Malmsteen. Nama besar Yngwie sebagai gitaris dengan teknik shred dan sweep picked arpeggio sudah tidak diragukan lagi.  Dia merupakan salah satu pelopor yang menjadi inspirasi bagi seluruh gitaris shredder.

Setelah Eddie Van Halen pertama kali memperkenalkan teknik "two handed tapping" tahun 1978, Yngwie meluncurkan album klasik baroque shred dengan debutnya "Rising Force" yang mengegerkan komunitas gitar rock. Ia telah menciptakan standar baru untuk kecepatan & keahlian dalam bermain shred. Warna "Neo-Classical" yang di mainkan Yngwie adalah berdasarkan struktur komposisi dari J.S Bach (1685-1750) dan Niccolo Paganini (1782-1840). Setelah itu munculah para gitaris shredder yang menghasilkan sekian banyak album yang sukses. Sebut saja Paul Gilbert, Marty Friedman, Jason Becker, Richie Kotzen, Vinnie Moore, Tony Macalpine, Greg Howe, dan lainnya. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Yngwie lah yang merupakan pelopor teknik shred dalam gitar.

Ayah Yngwie adalah seorang kapten tentara dan ibunya adalah seorang seniman. Kedua orang tuanya bercerai tak lama setelah ia lahir. Yngwie memiliki seorang kakak perempuan bernama Ann Louise dan kakak lelaki bernama Bjorn. Yngwie terlahir sebagai anak bungsu yang liar, tidak bisa diatur dan ceria.

Awalnya Yngwie tidak begitu tertarik musik. Ia belajar piano dan trumpet. Namun setelah sekian lama ia tidak dapat menguasai alat musik tersebut. Gitar akustik yang dibeli oleh ibunya pada waktu dia berusia 5 tahun juga belum dapat menarik perhatiannya pada dunia musik. Pada usia 10 tahun, Yngwie memfokuskan seluruh energinya untuk musik dan berhenti bersekolah. Di sekolah, Ia dikenal sebagai pembuat onar dan sering berantem, tetapi pintar dalam pelajaran bahasa Inggris dan seni. Ibunya yang menyadari bakat musiknya yang unik, mengizinkan Yngwie tinggal di rumah dengan rekaman dan gitarnya. Sampai akhirnya pada tgl 18 September 1970, Yngwie melihat sebuah acara spesial mengenai meninggalnya Jimi Hendrix. Di situ Yngwie yang masih 17 tahun, menyaksikan bagaimana Jimi Hendrix menghasilkan bunyi feedback guitar dan aksi membakar gitar di depan penonton. Pada saat hari wafatnya Jimi Hendrix itulah lahir permainan gitar Yngwie.

Yngwie yang penasaran tersebut kemudian membeli sebuah Fender Stratocaster murah, mencoba memainkan tembangnya Deep Purple dan menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui rahasia dari alat instrumen dan musiknya sendiri. Kekaguman Yngwie terhadap Ritchie Blackmore yang dipengaruhi oleh musik klasik dan kekaguman terhadap kakak perempuannya yang sering memainkan komposisi Bach, Vivaldi, Beethoven, dan Mozart, memberikan ide kepada Yngwie untuk menggabungkan musik klasik tersebut dengan musik rock. Yngwie terus bermain seharian penuh sampai tidurpun dia masih tetap bersama gitarnya. Setelah menyaksikan violinis Gideon Kremer membawakan komposisi Paganini: 24 Caprices di televisi, Yngwie akhirnya mengetahui bagaimana cara mengawinkan musik klasik dengan skill permainan dan karismanya.

Diawal karirnya, Yngwie bersama beberapa temannya mencoba merekam 3 lagu demo dan  mereka kirim ke studio rekaman CBS Swedia. Rekaman tersebut tidak pernah digubris atau diedarkan oleh studio di Swedia. Karena frustasi, Yngwie sadar bahwa ia harus meninggalkan Swedia dan mulai mengirimkan demo rekamannya ke berbagai studio rekaman di luar negeri. Salah satu dari demo tape Yngwie ternyata jatuh ke tangan konstributor Guitar Player dan pemilik Shrapnel Records, Mike Varney. Akhirnya Yngwie diundangan ke Los Angeles untuk bergabung dengan band terbaru Shrapnel, "Steeler". Inilah awal karirnya di dunia musik. Pada bulan February 1983 Yngwie berangkat dari Swedia ke Los Angeles dengan bekal keahlian dan gaya permainan barunya.

Permainan Yngwie mulai dikenal dunia dengan permainannya yang sangat cepat di intro lagu "Hot On Your Heels”. Saat itu usianya masih 18 tahun. Yngwie kemudian pindah ke group band Alcatrazz, sebuah band yang bergaya "Rainbow" dan didirikan oleh penyanyi Graham Bonnett (1983). Walaupun telah bergabung dengan Alcatrazz yang menampilkan sekian banyak solo hebat di lagu "Kree Nakoorie", "Jet to Jet," dan "Hiroshima Mon Amour", Yngwie masih merasa terlalu dibatasi oleh band itu sendiri. Akhirnya Ia berkesimpulan bahwa hanya album sololah yang bisa memenuhi idealismenya dalam bermusik.

Album solo pertama Yngwie berjudul “Rising Force” dirilis bulan Maret 1984 dan berhasil nangkring di nomor 60 di tangga Billboard charts untuk musik instrumental gitar tanpa berbau komersil. Album ini juga masuk nominasi Grammy untuk Instrumental Rock Terbaik dan memenangkan penghargaan Guitar Player Magazine untuk Best Rock Album. Kini album ini dinobatkan sebagai kitab musik rock Neo-Classical. Tidak lama kemudian Yngwie terpilih sebagai Gitaris Pendatang Baru Terbaik di berbagai majalah dan media, Gitaris Terbaik Tahun Itu, dan Rising Force menjadi Album Terbaik untuk tahun itu juga. Lagu-lagu seperti Far Beyond the Sun, Icarus Dream Suite  op. 4, As Above So Below dan lainnya telah menjadi tonggak musik Neoclassical rock.

Selanjutnya hampir setiap tahun Yngwie mengeluarkan Album. Dalam hal ini Yngwie adalah termasuk gitaris yang produktif dalam menghasilkan lagu. Empat album pertamanya yaitu Rising Force (1984), Marching Out (1985), Trilogy (1986) dan Oddysey (1988) selalu masuk dalam top 100 dalam hal penjualan album. Saya pertama kali mengenal Yngwie lewat album Trilogy. Lagu Trilogy Suite Op. 5 Yang saya dengar di tempat teman telah membetot telinga saya. Sayatan gitar yang cepat, menghentak dan ber alur music klasik telah membuat saya jatuh hati pada Yngwie.

Tahun 1987 adalah tahun cobaan untuk Yngwie. Ia mengalami kecelakaan dengan mobil Jaguarnya yang mengakibatkan dia koma hampir seminggu. Penyumbatan darah pada otak Yngwie juga menyebabkan tangan kanannya lumpuh. Dengan susah payah Yngwie berusaha memulihkan dirinya dengan terapi Tidak berapa lama ibunya yang amat disintainya meninggal dunia di Swedia akibat penyakit kanker. Namun hal itu tidak mengendurkan semangat Yngwie dalam bermusik.

Tahun 1988, Yngwie meluncurkan album yang laris manis seperti Odyssey. Kemudian berturut-turut Eclipse (1990), Fire & Ice (1992), Seventh Sign (1994) dan seterusnya. Penggemarnya di Indonesia tentunya tidak asing dengan lagu-lagu seperti “Dreamin’, “Heaven Tonight” dan lagu Instrumental “Krakatau”. Atau pada album Eclipse seperti “Making Love”, “Save Our Love”. Karena pada tahun ini pula ia melakukan konser di Indonesia. Dua album ini (Oddysey dan Eclipse) memang menunjukkan sisi Rockclasical yang agak pop dan komersial. Namun Yngwie tetap memperlihatkan ciri khasnya.

Yngwie juga berhasil mewujudkan cita-citanya untuk bermain bersama dengan Tokyo Philharmonic Orchestra tahun 2001. “Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra in Eb minor, Op. 1”.

Yngwie gemar bergonta ganti anggota band. Hal ini disebabkan hasratnya yang selalu ingin yang terbaik. Pada awal albumnya, Yngwie menugaskan Jeff Scott Soto sebagai vokalis. Drummer Anders Johansson dan basis Marcel Jacob. Dialbum Trilogi, Jeff diganti Mark Boals. Di album Oddysey, Yngwie mendapuk mantan vokalis Rainbow, Joe Lynn Turner sebagai vokalis. Oddysey merupakan album terbaik Yngwie.

Tahun 1988 sebagai perghormatan atas gaya permainan gitar Yngwie yang menjadi inspirasi para gitaris, produsen gitar dunia Fender membuat gitar “Fender Stratocaster Yngwie Malmsteen Signature Guitar”. Hanya ada dua orang di dunia ini yang diberi penghormatan seperti itu. Yang lain adalah Eric Clapton.

Sepanjang tahun 1990-2000, adalah tahun yang paling produktif dalam perjalanan karir musik Yngwie. Hampir setiap tahun ia mengeluarkan album baru. Dimulai dari album Eclipse (1990) hingga  Alchemy (1999). Tercatat ia menelurkan 9 buah album sepanjang tahun 90 an.

Hingga album terakhir Spellbound (2012), tercatat Yngwie telah menelurkan sebanyak 20 album studio, 4 album Live, 7 album kompilasi.

Yngwie sempat berkolaborasi dengan gitaris Joe Satriani dan Steve Vai membuat supergrup G3 dan melakukan tur yang sukses dengan tajuk “G3: Rockin' in the Free World”. Kolaborasi tiga gitaris shred terbaik dunia. Yngwie yang merupakan shredder sejati, Steve Vai yang inovatif dan unik dan Joe Satriani dengan teknik sederhana namun memukau, telah menjadikan kolaborasi tersebut melegenda.

Tahun 2007, Yngwie mendapat penghormatan menjadi salah satu penghargaan “Yngwie Malmsteen” di permainan Guitar Hero II versi Xbox 360. Tahun 2009, Yngwie di nobatkan sebagai 10 gitaris terbaik sepanjang masa versi majalah Time di peringkat 9. Ditahun ini pula Yngwie meluncurkan sebuah album Instrumental yang fenomenal. Di album ini kita dapat mendengarkan lagu-lagu yang di release ulang dalam versi instrumental yang menawan seperti Forever one (album Seventh Sign), Like an Angel (album Facing the Animal) dan Save Our Love (album Eclipse).

[caption id="attachment_332074" align="alignnone" width="300" caption="Sumber: www.yngwiemalmsteen.com"]

14146317511882525375
14146317511882525375
[/caption]

Yngwie menikah dengan April Malmsteen dan memiliki seorang anak bernama Antonio. Mereka tinggal di Miami Florida. Banyak kritik atas beberapa perilaku Yngwie yang kurang pantas serta kegemarannya bergonta-ganti anggota band. Dalam edisi 2005 dari majalah Guitar Player, Yngwie membahas perilakunya tersebut. Ia berkata bahwa, "Aku mungkin membuat lebih banyak kesalahan daripada siapa pun. Tapi aku tidak memikirkan mereka. Aku tidak mengharapkan orang untuk mengerti saya, karena aku cukup kompleks, dan aku berpikir di luar kotak dengan semua yang aku lakukan. Aku selalu mengambil jalan yang tidak dijalani orang. Jelas, orang memiliki pendapat mereka, tapi aku tidak bisa aku ini. Dan aku tidak memiliki kontrol atas apa yang orang katakan tentang aku. Kembali di Swedia, aku adalah 'Mr Personality' bagi beberapa tabloid. Tapi jelas, aku tidak menganggap itu serius. Aku tahu dalam hati bahwa jika aku melakukan yang terbaik yang bisa aku lakukan, mungkin sepuluh tahun dari sekarang, orang akan berbalik dan berkata, "Dia tidak seburuk itu."

Berikut adalah beberapa lagu-lagu yang direkomendasi untuk para penggemar Slow Rock (bisa dicari di youtube):

You Don’t Remember I’ll Never Forget di album Trilogy

Hold on dan Dreamin’ di album Oddysey

Saved Our Love di album Eclipse

Cry No More dan I’m My Own Enemy di album Fire and Ice

Prisoner of Love dan Forever One di album Seventh Sign

I’d Die Without You di album Magnum Opus

Like an Angel di album Facing the Animal

Miracle of Life di album War to End All Wars

Biodata dan Discography

Nama Lengkap: Lars Johann Yngwie Lannerback

Website Resmi: www.yngwiemalmsteen.com

Tempat/Tgl Lahir: 30 Juni 1963 di Stockholm, Swedia.

Group Band Saat Ini: Yngwie Malmsteen Band

Group Band Sebelumnya: Steeler, Alcatrazz,

Pengaruh: Niccolo Paganini, Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore, J.S.Bach, Antonio Vivaldi, W.A.Mozart,

Gitar: Fender Stratocaster Yngwie Malmsteen Signature Series

Keahlian: Neoclassical, Alternate Picking, Arpeggio, dll.

Discography:

Steeler 1983 (Band Steeler)

No Parole From Rock ‘n’ Roll 1983 (Band Alcatraz)

G3: Rockin’ in the Free World 2004

Rising Force 1984

Marching Out 1985

Trilogy 1986

Odyssey 1988

Trial by Fire: Live in Leningrad 1989

Eclipse 1990

Fire & Ice 1992

The Seventh Sign 1994

Magnum Opus 1995

Facing the Animal 1997

Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra in E flat minor Opus1 1998

Yngwie Malmsteen LIVE!! 1998

Alchemy 1999

War to End All Wars 2000

Attack 2002

Unleash The Fury 2005

Perpetual Flame 2008

Angel Of Love 2009

Yngwie Malmsteen – Relentless 2010

Spellbound 2012

Sumber : Wikipedia.org, www.yngwiemalmsteen.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun