Mohon tunggu...
jakob siringoringo
jakob siringoringo Mohon Tunggu... -

anggota KDAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Love My Family

25 November 2013   21:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:41 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ayah

Telah lama ku hirup aroma

Tetesan keringat di dahimu

Telah lama ku tatap lelah perjuangan

Di kedua binar matamu

Tapi ayah tak pernah berkeluh kesah

Banting tulang mencari nafkah

Meski hati kadang bergumam

Lelahkah engkau sebrangi kami

Pada perahu yang menepi di pelabuhan itu

Tlah ku bawa potret engkau dalam diri ini

Raut wajahmu, hatimu, gelagatmu

Juga segala tentang engkau

Terimakasih ayah..

Engkaulah penopang hidupku

Yang memberi segala yang terindah

Sebuah Nama (Ibu)

Untuk sebuah nama

Wanita yang berdiri tegak menantang dunia

Tetap tegar layaknya pohon besar yang diterpa angin

Keringat membasuh peluh di setiap tetes juangmu

Belai cinta menyentuh di pelupuk hati

Mengendap keras, dalam sekali

Menembus tirai-tirai di hatimu

Yang membuka nirwana dunia

Oleh semerbak puspita yang kau cipta

Pada mimpi satu per satu yang bergulir

Mencampakkan keraguan di termaram senja

Kala malam kau terjaga

Lepaskan kerutan di keningmu, damaikanlah..

Karena ku selimuti tubuhmu dengan kasih

Yang ku pamerkan indah di singgasana hati

Ibuku..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun