Tidak pernah terlintas sedikitpun dihati ini keraguan akan keadilan hidup dan kehidupan ini, kalaupun terpaksa saya tuliskan kisah ini ,bukan berarti saya mengeluh " Tuhan tidak adil " atau "Percuma menolong orang lain yang susah karena belum tentu orang lain menolong kita disaat kita susah ".
Tiga hari sebelum lebaran ada guncangan sedikit pada keyakinan anak dan istriku soal kadilan dalam hidup ini, kenapa ?
Karena tiga hari sebelum lebaran HP anak saya yang kelas 3 SMP hilang saat jalan jalan sama temannya sehabis sholat subuh, HP itu di temukan orang lain yang tidak mau mengembalikan, saat dihubungi no nya ( kalau lagi di on kan ) selalu di reject, saya sms agar dikembalikan dan saya kasìh imbalan 200rb tapi tidak pernah dibalas.
Trus dimana letak ketidak adilannya ?
Dua bulan sebelum puasa, istri saya menemukan tas kecil yang berisi HP dan beberapa lembar uang ratusan ribu. Oleh istri saya dikembalikan tanpa meminta imbalan apapun sebab dalam kesederhanaan hidup kami kalau tidak dibilang kekurangan, kejujuran selalu saya tanamkan pada keluarga, " Jangan pernah mengambil hak orang lain dengan dholim ".
Namun kenapa disaat HP anak saya hilang orang lain yang menemukan tidak mau mengembalikan ?
Kenapa kehidupan ini tega menyakiti anakku yang sampai rekarang masih linglung memikirkan HP nya, untuk membelikan lagi saya tidak mampu karena HP itu dulu juga pemberian temanku .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H