Ada fakta yang menarik yang mungkin belum banyak diketahui bersama oleh seluruh masyrakat tanah air. Saat ini Pendidikan Pulau Jawa terutama untuk kalangan pelajar menjadi sasaran besar untuk bersekolah disana. Bagimana tidak, sekolah yang secara kompetensi dan karakter menjadi sebuah satu kesatuan, Di tambah guru-guru praktisi yang mengajar setiap kompetensi yang secara langsung sudah sering terjun dalam DUDI.
Tidak menutup kemungkinan untuk Pendidikan di pulau lainnya menjadi serupa dengan pulau jawa. Tapi fakta yang ada bahwa Pendidikan di Pulau Jawa sangat dominan di bandingkan dengan pulau lainya. Pertanyaan yang lazim adalah mengapa pendidikan Pulau Jawa menjadi sangat Dominan?
Untuk itu penulis mengajak pembaca untuk memahami beberapa hal penting yang seharusnya setiap masyrakat tanah air tau tentang pentingnya sebuah Pendidikan.
Think Different
Ada hal yang sudah membudaya di setiap lini kehidupan masyrakat Indonesia, bahkan sudah tidak sadar bahwa hal itu akan merusak masa depan kalangan pelajar, terkhusus kalangan pelajar yang menjadi tonggak masa depan keluarganya.
Hal yang jarang sekali setiap pelajar punya dalam kehidupannya adalah “AKU BEDA DENGAN YANG LAIN”. Salah satu contoh, penulis ambil dari sudut pandang CEO/OWNER di sebuah perusahaan, akankah sebuah perusahaan itu mau merekrut member baru tanpa memiliki sesuatu yang berbeda dengan karyawan lainya atau bahasa kerasnya adalah kamu bisa menyelesaikan masalah apa di perusahaan saya? Inilah yang menjadi perhatian khusus dari Pendidikan di Pulau Jawa. Jawa sangat baik dalam mengelola masalah menjadi peluang, salah satunya membuat sistem Pendidikan itu menjadi sangat relevan dengan DUDI, terlebih sekolah swasta.
Kembali, hal yang sama seperti yang sudah penulis singgung di atas bahwa kebanyakan kalangan pelajar tidak tahu konsep dari sebuah Pendidikan ke dunia kerja. Tidak ada faktor dari diri sendiri untuk memiliki pikiran 10 thn kedepan, atau jika saya lakukan ini apa dampak 5 tahun kedepan atau sederhannya jika saya belajar ini suplay and demand dari DUDI nya seperti apa.
Success Mindset
Jarang sekali ditemukan untuk sebagian besar pelajar Indonesia memilki prinsip “jika besar nanti aku pasti jadi orang sukses”, jika kita amati lagi kata “jika besar nanti aku pasti orang sukses” memiliki arti bahwa dia sudah menstandarkan hidupnya di golongan orang sukses. Tentu disini dia tau tentang THINK DIFFERENT, inilah yang dimiliki sebagian besar masyrakat di pulau jawa bahwa, mereka tau mengapa harus bersekolah dan kemana akan berlari, tidak terkecuali di support oleh sistem pendidikannya.
Secara sikologi manusia apa yang dilihat oleh mata kemungkinan besar akan terrealisasikan dalam kehidupannya terlepas berbobot atau tidak, inilah faktor yang sangat mendukung perkembangan setiap kalangan pelajar terhadap dirinya, bahwa tercipta sebuah tekonologi bukan untuk disalah gunakan melainkan diperioritaskan untuk masa depan. Hal inilah yang seharusnya selalu di bumbui keluarga terhadap anaknya bukan hanya sekolah lalu pulang, iya sihh memang itu sekolah, tapi ga guna juga kalo goalnya hanya sebuah kertas dengan headline Izajah.
Little Things
Banyak sekali bahkan marak untuk setiap kalangan pelajar tidak di edukasi tentang, jika saya lakukan ini dampaknya akan kesini, bukankah itu fundamental dalam sebuah Pendidikan, 1 + 1 = 2 ada sebab dan akibat. Seharusnya fundamental itu sudah ada dari sistem keluarga, jadi dalam masa emasnya mereka masih cepat dalam menangkap sesuatu yang sangat berpengaruh di kehidupanya yang mendatang. Jika sistem sebab dan akibat sudah tertanam dalam cara mereka berpikir bukankah mereka akan mengerti setiap apa yang akan mereka lakukan baik itu tentang management, komunikasi dan sebagainya.
Penting sekali jika sistem sebab dan akibat ini dibudayakan setiap keluarga di seluruh penjuru tanah air, mungkin sekali Indonesia untuk menuju Negara Maju. Tapi lagi lagi, jika kita tinjau kembali mungkin sulit sekali untuk setiap keluarga mengerti dan memahami tentang hal ini, yaa semua dipengaruhi faktor Pendidikan yang dulu.
Ironis untuk sebagian besar masyrakat di Indonesia tidak mengetahui hal ini. Bagimana masa depan keluarga? Memang bukan ini cara yang paling akurat dan tepat tapi menurut penulis inilah sistem dari sebuah kerberhasilan itu.
Sesuatu yang sederhana yang sangat berpengaruh tetapi tidak dapat di responi dengan baik. Inilah mengapa Indonesia masih diposisi yang sama yaitu Berkembang.
Consistention
Penulis ingin bertanya kepada pembaca, apa yang membedakan Lionel Messi dengan ChrisoRonaldo? Sebelum pembaca membaca argument dari penulis pembaca bisa menjawabnya di kolom komentar…
Kita tahu manusia itu ada yang terlahir dengan telenta dan tidak, menurut pembaca Lionel Messi dan Christian Ronaldo dibagian yang mana? Jawab saja di kolom komentar...
Ketika kita melihat anak anak bermain bola, kita sering melihat ada anak yang baru beberapa kali menyentuh bola sudah lihay memainkannya itulah gambaran dari seorang Lionel Messi dan ada juga anak yang berbulan bulan bahkan bertahun tahun baru bisa mengimbanginya, itu lah gambaran dari seorang Christian Ronaldo. Semuanya sama dengan tujuannya menjadi pemain bintang. Hanya waktunya saja yang berbeda, inilah yang membedakan mereka berdua.
Ada hal yang unik dari cerita di tersebut, ada orang merangkak dulu baru sampai ketujuannya, dan ada juga orang yang langsung berlari dan sampai ketujuannya. Penulis ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa kerbehasilan itu hanya bisa diukur dengan sebuah konsistensi yang diberi. Dan menurut penilitian penulis tentang itu Pulau Jawa Sebagian besar memberikan sedikit lebih banyak konsistensi itu.
Mengapa disebut Mutiara ditanah jawa?
Jawa memiliki sistem yang sangat relevan dengan kehidupan dan realita yang ada dan penulis sebut itu masterpiece dari sebuah kesatuan, salah satunya sekolah yang penulis ketahui ialah SMK Bagimu Negeriku Semarang dan inilah beberapa faktor mengapa disebut Mutiara ditanah jawa :
-Sebagian besar keluarga memiliki sistem sebab akibat
-Standard sukses sudah di tanam sejak dini
-Tampil berbeda sudah ada sejak anak di sekolahkan
-Masa depan dipercayakan sepenuhnya kepada anak
Conclusion
Sekolah itu adalah arena dimana mereka bisa beradaptasi dengan dunia, tapi Think Different lah yang bisa membuat mereka bertahan di luar batasannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H