Hal itu didasari karena teknologi saat membuat semua kebutuhan yang dibutuhkan kalangan muda ada dalam ponsel tersebut. Sampai sampai kitab sucipun disediakan.
Bedanya gaya hidup
Hal yang wajar jika setiap kita mengikuti perkembangan zaman. Ini dibuktikan dari cara mereka berpakaian dan banyak hal lainya. Tentu anda tahu bahwa memang itu sudah selayaknya terjadi. Tapi menariknya adalah mengapa mereka lebih mementingkan gaya hidupnya daripada kehidupan yang sebenarnya. Mulai bingung? Mari kita bahas satu satu...
- Coba kita tinjau kebelakang berapa banyak didunia ini yang memanipulasi dirinya agar terlihat kaya dan mengikuti era baru atau bahasa sederhanya ialah agar diterima di sosial
- Jika kita amati anak muda lebih mementingkan status sosialnya di bandingkan masa depannya. Itu terlihat dari bagimana cara ia mengelola ponsel pintarnya (management waktu)
- Kurangnya kemauan untuk belajar. Jika kita tinjau kembali minim sekali kalangan anak muda mau membuka buku pelajaranya.
Inilah beberapa fakta bahwa kalangan muda saat ini lebih mementingkan gaya hidupnya daripada kehidupannya.
Bedanya sudut pandang
Tentu amatlah berbeda cara berpikir orang tua dan kalangan muda, saat ini marak sekali pekerjaan yang kita temukan diberbagai media, sangat mudah untuk orang orang yang menguasai media mendapatkan pekerjaan.Â
Bahkan menciptakan pekerjaan sendiri, Mulai dari youtuber, vlogger content creator dan banyak hal lainnya. Ini sudah memberi pandangan yang berbeda, jika dulu orang tua harus bekerja keras tetapi saat ini yang dibutuhkan adalah kerja cerdas.
Tidak bisa pungkiri bahwa kalangan muda lebih cepat grow dibandingkan orangtua, hanya saja kekurangan yang masih belum terlihat adalah bagimana kalangan muda mengelola waktunya.
Kesimpulan
Begitulah bagi penulis banyak sekali hal hal yang membuat semua cepat berubah. Tetapi ini dapat secara detail kita lihat bagimana penyebab kesenjangan orangtua dan anak terjadi.Â
Tidak menutup kemungkinan jika pengedalian kalangan muda terhadap ponsel pintar lebih buruk karena tidak adanya penyedian waktu untuk keluarga, cukup sekian argumentasi dari penulis.