Buruknya jika Informatika tidak sebanding dengan kesenangan pribadi!
Matinya kepedulian dikalangan muda saat ini membuat kesenjangan antar sesamanya terlebih dengan keluarga. Meski demikian jika tidak ditangani akan berdampak buruk bagi keluarga, teman dan generasi yang akan datang.
Matinya kepedulian anak muda tentu disebabkan dengan berbagai hal. Salah satunya ialah buruknya dalam mengelola ponsel pintar. Hal ini sudah marak sekali kita dengar bahwa anak dizaman sekarang sudah dikendalikan dengan teknologi.
Pada artikel ini izinkan penulis mencoba untuk beropini mengenai mengapa kepedulian sudah jarang ditemukan di kalangan muda. Penulis berusaha untuk memberi argumentasi bahwa dilingkungan saat ini di masa baju putih abu abu, jarang sekali kalangan muda berdiskusi tentang hal hal sederhana bagimana menglola sampah dengan baik dan bentuk kepedulian lainnya.
Minim sekali untuk kalangan muda menyuarakan kepedulian, semua sudah di timbun dengan pesatnya perkembangan teknologi, seperti yang sudah diuriakan penulis diatas buruknya pengelolan ponsel pintar dikalangan muda. Ini titik awal kesenjangan antara kalangan muda dengan sesamanya maupun keluarganya.
Penyebab umum kesenjangan antara orangtua dan anak
Perbedaan kebutuhan dan selera
Era orangtua dan era anak muda amatlah berlainan. Perkembangan yang kian kemari terus memarak, mulai dari budaya, cara berpakaian dan sebagaianya membuat kebutuhan seakan semakin banyak. Tentu amat lah wajar jika semakin lama semakin terbaharui sebuah budaya itu. Hanya saja yang membuat tidak wajar ketika tidak sesuai dengan porsinya.
Budaya apakah yang tidak sesuai dengan porsinta itu?
Budaya yang mematikan kepedulian yaitu kencenderungan menggunakan ponsel pintarnya.
Kecerdasan teknologi saat ini sangatlah tinggi membuat setiap penggunanya tidak melepas ponsel dari tangannya. Buktinya nyatanya berapa jam setiap orang menggunakan ponsel pintarnya terlepas dari pekerjaannya. Apalagi kalangan muda yang belum bekerja seakan akan sudah sesibuk seorang manager.Â