Mohon tunggu...
Fikri Alif Bhagir (tm)
Fikri Alif Bhagir (tm) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Tukang Ketik.... Keyboard Warior... just follow @alifbhagir

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pilkada dan Data Science

2 Oktober 2016   14:23 Diperbarui: 2 Oktober 2016   14:45 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim kampanye sudah tiba, tim sukses sudah siap dimana-mana....

Lembaga survey sudah siap dengan kontrak-kontrak baru untuk mengukur popularitas, elektabilitas dari calon pemimpin baru dimasyarakat.

Bahwa jagad media sosial akan segera hingar bingar, seperti pada saat pemilihan presiden yang lalu.

Timeline akan penuh dengan kampanye dari pihak-pihak  yang ikut kontestasi.

Trus aku kudu piye ???

ya kamu kudu memanfaatkan moment ini dengan baik.

Segera mainkan, siapkan alat perangnya.

Siapakan tools untuk menarik data dari internet, khususnya  dari media sosial seperti  dari twitter, facebook, g+ dan lain-lain.

Data-data yang sudah ditarik bisa dimainkan untuk analisis. Bisa berupa sentimen analisis untuk pasangan calon,  bisa juga analisis untuk popularitas

dan kalo memang mampu, bisa juga dimainkan dalam machine learning dan predictive analysis untuk perkiraan menentukan pasangan mana yang bakal menang dalam kontestasi pemilihan kepala daerah ini.

OK.. kalo gitu gimana caranya dan  alat perangnya apa nih ?

kamu bisa pake python. itu adalah default programming di linux, tinggal ditambahkan beberapa package pendukung untuk data science, 

seperti scikit learning, pandas, numpy, scipy. Atau bisa juga dengan menginstall program  Machine learning data analisis, seperti  : weka, knime, rapid miner, orange, bahkan SPSS pun bisa digunakan untuk predictive analysis.

Dengan tools itu kita bisa pake algoritma seperti untuk  klasifikasi, predictive analisis, dan lain-lainnya. Algoritma seperti naive bayes, SVM, decision tree, dan lain-lainnya. Tools tersebut sudah ada algoritma didalamnya, kita tinggal proses saja. Tetapi supaya bisa diproses dengan baik, maka perlu ada Preprocessing data.

Musim pilkada ini adalah kesempatan emas untuk melakukan penelitian dengan banyaknya data yang bisa didapat.Kalo beruntung outputnya bisa paper untuk jurnal internasional... (catatan khusus untuk  berita  : kalo paper kita tembus jurnal internasional yang terindeks scopus atau thomson reuter, bisa dapat 100juta rupiah loh dari Dikti/Ristek/Diknas check link : http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/pendanaan-riset/penghargaan-publikasi-ilmiah-internasional/)

Bisa jadi juga sebuah penelitian yang berupa karya tulis seperti skripsi sarjana, thesis master atau bahkan sebuah disertasi untuk doktor. 

Mari manfaaatkan moment pilkada untuk bermain-main dengan data dari media sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun