Mohon tunggu...
Jaka Suara Akhir Zaman
Jaka Suara Akhir Zaman Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa _ Penceramah

Bacalah Buku maka anda akan menuai Gagasan. Taburlah gagasan maka anda akan menuai Pemikiran. Taburlah Pemikiran maka anda akan menuai Karakter. Taburlah karakter maka anda akan menuai kebiasaan. Taburlah kebiasaan maka anda akan menuai masa Depan. Taburlah masa depan maka anda akan menuai kesuksesan. Taburlah kesuksesan maka anda akan menuai kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Pesan Moral pada Film "Bajrangi Bhaijaan" Karya Kabir Khan

29 September 2021   18:02 Diperbarui: 29 September 2021   18:08 2204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Secara umum Film adalah media komunikasi yang mampu mempengaruhi cara pandang individu yang kemudian akan membentuk karakter. Fungsi inilah yang ternyata sebagai pranata sosial,mempengaruhi tatanan sosial kemasyarakatan berbangsa dan bernegara.Salah satu media yang turut memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan adalah film.

Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Film mempunyai kemampuan untuk menghipnotis khalayak, sehingga khalayak selalu dapat menerima apa saja yang sudah disajikan di dalam film. Khalayak dapat terdorong untuk melakukan adegan yang ada di dalam film. Kepribadian anak dibentuk melalui pengalaman, anak yang lebih suka menonton adegan edukasi maka akan tumbuh menjadi orang yang baik namun tetap mendapat pengarahan dari guru atau orang tua.

Suatu nilai pendidikan yang terdapat di dalam film tidak lain bertujuan untuk merubah perilaku seseorang baik itu kognitif, afektif maupun psikomotorik. Tujuan pendidikan menurut Dewey ialah membentuk manusia untuk menjadi warga negara yang baik. Sehingga pendidikan hendaknya mempersiapkan anak didik untuk hidup di dalam masyarakat. 

Hidup di lingkungan masyarakat harus memiliki jiwa solidaritas sosial dimana harus memiliki karakter yang baik, budi pekerti, bermoral, menghargai satu sama lain dan sebagainya.Tujuan pendidikan tidak selalu berpatokan dengan nilai-nilai angka yang diperoleh peserta didik dalam suatu pembelajaran.Penanaman nilai pendidikan seperti budi pekerti, moral/akhlak, toleransi, kemanusiaan tidak cukup hanya diberikan di sekolah sebagai pelajaran yang sifatnya hafalan atau lulus dengan ujian tertulis. Namun tujuan dari penanaman nilai-nilai tersebut agar anak didik dapat merealisasikan di kehidupan.

Film dapat dimanfaatkan sebagai media penyalur Pendidikan karena dengan media film biasanya pesan-pesan yang terkandung didalamnya akan lebih mudah diterima. Dalam film dapat dilihat secara langsung bagaimana gerak-gerik serta tingkah laku pemain sehingga memungkinkan pesan yang terkandung mudah untuk ditiru. Dalam konteks inilah film dapat dikatakan sebagai media yang efektif untuk memberikan contoh kepada masyarakat mengenai suatu hal. 

Salah satu film yang memiliki pesan moral  kuat terkait rasa kemanusiaan dan toleransi adalah film Bajrangi Bhaijaan, sebuah film India (Bollywood) yang diproduksi pada tahun 2015. Film ini mengisahkan perjuangan Pawan (Salman Khan) penganut Dewa Hanuman yang berasal dari India menyelamatkan seorang gadis kecil tunawicara bernama Shahida/Muni (Harshaali Malhotra) seorang muslim berasal dari Pakistan yang tersesat sendirian di negara India. Pawan mengantarkan Shahida pulang ke Pakistan dengan perjalanan yang tidak mudah, Ia melewati berbagai rintangan karena melewati negara yang sedang mengalami konflik dan adanya perbedaan agama. 

METODE PENELITIAN 

Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode deskriptif kualitatif.Penelitian deskriptif kualitatif adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk,fungsi, dan makna ungkapan.Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2002: 3) yang menyatakan "metodologi kualitatif" sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

HASIL DAN PEMBAHASAN 

Film Bajrangi Bhaijaan merupakan film India yang sangat menginspirasi berkaitan tentang nilai kemanusiaan dan toleransi di kalangan masyarakat berbeda agama dan juga negara yang tengah terjadi konflik. Film ini dibintangi oleh artis Salman Khan, Kareena Kapoor, Nawazuddin Siddiqui serta Harshaali Malhotra, cerita ditulis oleh Vijayendra Prassad dan disutradarai oleh Kabir Khan serta diproduseri oleh Salman Khan dan Rockline Venkatesh. 

Film Bajrangi Bhaijaan dirilis pada 17 Juli 2015, film dengan durasi dua jam tiga puluh sembilan menit tersebut menjadi hits terbesar Salman Khan sampai saat ini serta memecahkan rekor box office di India dan luar negeri. Film ini menjadi film India tercepat dalam memperoleh pendapatan hingga satu milyar rupee pada pasar domestik dan menjadi film terlaris kedua di India dan film Bollywood terlaris kedua di pasar internasional.

Film ini berkisah tentang seorang gadis kecil usia 6 tahun dan bisu berpisah dari ibunya ketika akan kembali ke Pakistan, Shahida/Muni (Harshaali Malhotra) yang tersesat sendirian di India bertemu dengan Pawan Chaturvedi (Salman Khan) seorang penganut Dewa Bajrangbali (Dewa Hanuman). 

Tak tega melihat gadis yang bisu dan sendirian akhirnya Pawan menolongnya dengan membawa gadis tersebut ke rumah. Karena kondisi gadis tersebut bisu dan Pawan tidak mengetahui Namanya, maka Pawan memanggilnya dengan nama Munni. Konflik bermula ketika Pawan bertemu dengan Shahida/Munni. Untuk mengetahui asal tempat tinggal Shahida/Munni, Pawan menyebutkan nama- nama kota yang ada di India, namun tak ada hasil. 

Asal tempat Shahida/Munni diketahui ketika keluarga Pawan sedang menonton pertandingan kriket antara India dan Pakistan. Ketika tim Pakistan menang, semua yang ada di rumah tersebut kecewa dan menyesali kemenangan Pakistan. Namun tidak dengan Shahida/Munni yang sangat gembira dan mencium televisi karena terdapat bendera Pakistan. 

Hal tersebut mencengangkan keluarga Pawan, ketika Pawan mengucap kata Pakistan,Shahida/Munni mengangguk tanda iya, ia berasal dari Pakistan. Kejadian tersebut membua ayah Rasika (calon mertua Pawan) marah dan meminta Pawan untuk segera mengembalikan Shahida/Munni ke negara asal. Proses Pawan mengantarkan Shahida pulang ke Pakistan tidaklah mudah. Ia melewati berbagai rintangan karena melalui negara yang sedang mengalami konflik juga karena adanya perbedaan agama. 

Mengantarkan Shahida pulang dengan jalur legal tidak berhasil karena tidak memiliki paspor, Pawan disarankan oleh ayah Rasika untuk memulangkan Shahida/Munni melalui agen perjalanan. Pawan mengusahakannya namun hasilnya mengecewakan,Shahida/Munni tidak dipulangkan ke Pakistan namun dijual ditempat pelacuran. Hal tersebut membuat Pawan sangat marah. 

Akhirnya Pawan memilih mengantar sendiri Shahida/Munni walaupun dengan jalur illegal yang sangat berbahaya dengan taruhan nyawa, Pawan dibantu Boo Ali. Boo Ali merupakan orang yang mencari uang dengan membantu seseorang untuk melewati perbatasan dengan jalur illegal yaitu melalui terowongan bawah tanah. 

Ini sangat beresiko apabila ketahuan oleh tentara perbatasan. Ketika Boo Ali meminta bergegas melanjutkan perjalanan, Pawan berdiam diri dan menunggu tentara perbatasan menghampirinya untuk meminta ijin. Hal ini terlihat bodoh, namun Pawan adalah penganut Dewa Bajrangbali yang tidak boleh berbohong. 

Tentara perbatasan menghampiri dan menanyakan maksud tujuan Pawan, Pawan hanya ingin meminta ijin untuk memasuki wilayah Pakistan, untuk mengantar Munni pulang namun tentara perbatasan memukulinya dan dianggap mata-mata. 

Namun karena Pawan tetap dalam pendiriannya dan meyakinkan tentaratentara tersebut akhirnya Pawan diijinkan masuk kawasan Pakistan. Selama perjalanannya di Pakistan, Pawan dianggap mata-mata dari India sehingga menjadi buronan polisi. Konflik yang rumit berubah menjadi haru ketika Pawan dibantu oleh reporter bernama Chand Nawab yang diperankan oleh Nawazuddin Siddiqui yang awalnya mengira Pawan sebagai mata-mata, namun akhirnya membantu Pawan untuk menemukan keluarga Shahida, mereka juga dibantu oleh tokoh pemuka agama Pakistan (Maulana Sahab). 

Mereka melanjutkan perjalanan, Chand Nawab lah yang menemukan keluarga Shahida, sementara Pawan sendiri tertangkap petugas polisi, dipenjara dan dipukuli sampai babak belur oleh petugas kepolisian Pakistan. 

Reporter Chand Nawab kemudian membuat video dan mnenggunggah ke internet tentang bagaimana perjalanan Pawan mengantarkan Shahida pulang ke Pakistan yang didasari cinta dan kasih saying, namun banyak terkendala karena perbedaan agama dan perseteruan dua negara India dan Pakistan. Vidoe tersebut kemudian ditonton oleh ribuan orang di kedua negara tersebut sehingga membangkitkan rasa simpati dari kedua negara. Melalui proses ini akhirnya Pawan dibebaskan dan dikembalikan ke India.

PESAN MORAL PADA FILM BAJRANGI BHAIJAAN KARYA KABIR KHAN 

Pesan moral adalah amanat berupa nilai-nilai dan norma--norma yang menjadi pegangan seseorang kelompok dalam mengatur tingkah lakunya dalam kehidupan bermasyarakat. Banyak sekali pesan moral yang dapat kita ambil hikmah dan pelajaran dari Film ini, diantaranya adalah sebagai berikut : 

1. Bersabar dan berserah diri

Bersabar dan berserah diri itu adalah perintah dari Allah Tuhan semesta alam, dalam hal apapun kita dianjurkan untuk tetap bersikap sabar, dan menyerahkan segala urusan, baik urusan dunia maupun akhirat kepada Allah Tuhan semesta alam. Bahkan orang- orang yang bersabar dijanjikan surga oleh Allah. Dan orang-orang yang bertawakal dan berserah diri kepada Allah,maka ia akan diberikan rezeki yang berlimpah dan datangnya tanpa disangka-sangka.

Film ini juga menyuguhkan sosok Pawan yang selalu bersabar dan berserah diri kepada Tuhan. Banyaknya kesulitan yang ia hadapi untuk memulangkan Munni (Shahida) ini menyadarkan kita bahwa hidup memang tidaklah mudah. Kunci dari itu semua adalah sikap sabar dan berserah diri yang harus terus-menerus ditanamkan dalam diri kita. 

2. Toleransi antar umat beragama

Islam mengenal toleransi dengan kata tasamuh yang artinya sikap membolehkan atau membiarkan ketidaksepakatan dan tidak menolak pendapat, sikap, ataupun gaya hidup yang berbeda dengan pendapat.Sikap toleransi tidak hanya dilakukan pada hal-hal yang menyangkut aspek spiritual dan moral yang berbeda, tetapi juga dilakukan pada aspek yang luas, seperti aspek ideologi dan politik yang berbeda. 

Tanpa adanya toleransi, berbagai pertentangan dan konflik akan sulit untuk dihindari. Sikap toleransi menunjuk pada adanya kerelaan untuk menerima kenyataan dengan keberadaan orang lain, yang berarti membiarkan sesuatu untuk dapat saling mengizinkan dan saling memudahkan. 

Q.S. Al-kafirun: 1-6 merupakan salah satu surah yang mengajarkan kita untuk bertoleransi antar umat. Menghormati penganut agama lain seperti pada ayat terakhir "untukmu agamamu dan untukku agamaku". 

Dalam surah tersebut ditegaskan bahwa umat muslim tidak akan menyembah apa yang orang kafir sembah, begitupun sebaliknya. Umat muslim tidak akan pernah menjadi penyembah apa yang disembah orang kafir, begitupun sebaliknya. 

Toleransi awal adanya kerukunan, tanpa adanya toleransi tidak mungkin ada sikap saling hormat- menghormati, kasih-mengasihi dan gotong royong antar umat beragama.

21 Semangat toleransi juga terdapat dalam Q.S. al-Hujurat: 13.Dijelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia dari satu laki-laki yaitu Adam dan satu wanita yaitu Hawa. Jadi sebenarnya nasab kita satu, maka janganlah sebagian dari kalian menghina nasab sebagian yang lain. 

Dan kemudian dijadikan suku-suku yang banyak dan bangsa-bangsa agar sebagian dari kita mengenal sebagian yang lain, bukan untuk saling merasa lebih tinggi, karena kedudukan yang tinggi itu hanya didapat dengan ketakwaan. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yangpaling bertakwa.

Film Bajrangi Bhaijaan mengajarkan kita untuk bertoleransi dengan menghormati keyakinan orang lain, menghargai tempat ibadah, tidak membeda-bedakan dan tolong menolong. Dengan hal tersebut kita dapat mencontohnya untuk bertindak dan berperilaku di masyarakat yang majemuk. Misalnya menolong orang yang terkena musibah tanpa mempermasalahkan keyakinan, menghormati teman yang berbeda.

Dalam film ini, kita diajarkan pula untuk bertoleransi beragama dengan menerima bentuk ibadah masing-masing agama dengan baik yaitu menghormati agama lain yang sedang beribadah, tanpa mengganggu ibadah tersebut.

Pawan Kumar menunjukkan sikap toleransi yang baik kepada agama yang lainnya. Pawan juga menerima perilaku yang baik dari salah seorang pemangku agama di masjid ketika mengantarkan Munni/Shahida pulang ke Pakistan.

"Adegan Pawan tidak mau masuk kedalam masjid (Maulana Sahab mengajak Pawan masuk kedalam masjid karena masjid terbuka untuk setiap orang sekalipun berbeda agama)."

"Adegan Pawan dan lainnya melanjutkan perjalanan Maulana Sahab tetap mendoakan yang terbaik untuk Pawan walaupun Pawan berbeda agama".

"Adegan sebelum berpisah, Maulana Sahab spontan gerakkan tubuhnya seolah-olah melakukan ucapan salam yang biasa dilakukan Maulana Sahab mengucapkan salam seperti yang Pawan lakukan.orang Islam kepada Pawan, Chand Nawab, dan Munni ."

"Adegan Pawan pergi ke tempat suci Hazrat Amin Shah Dargah.Pawan yang mengatakan ia rela ke tempat suci manapun demi bisa mengantarkan Munni Kembali pulang dan bertemu dengan orang tuanya". 

 nilai toleransi beragama yang terkandung yaitu menghargai tempat ibadah, tolong menolong, menghargai keyakinan orang lain serta tidak membeda-bedakan orang lain terkait kepercayaan. Negara Indonesia memiliki ragam agama yang secara tidak langsung hidup saling berdampingan. Oleh karena itu memiliki sikap tenggang rasa sangat diperlukan dan ditanamkan sejak dini. 

3. Menghindari Permusuhan 

Permusuhan antarnegara masih sering terjadi. Seperti negara India dan Pakistan ini. Keduanya masih berjaga-jaga jika sewaktu-waktu peperangan terjadi.Permusuhan antarnegara masih sering terjadi. Seperti negara India dan Pakistan ini. Keduanya masih berjaga-jaga jika sewaktu-waktu peperangan terjadi.Permusuhan masih sering terlihat di kehidupan sehari-hari kita saat ini. Perselisihan antar saudara, kelompok, dan lain-lain ini sudah sepantasnya ditinggalkan dan dihilangkan. Sebab, damai yang diciptakan bersama-sama itu sangatlah indah. Kisah Munni/Shahida ini mampu membuat kita untuk menghilangkan sikap egois dan mengingatkan kita pada kedamaian.

4. SIkap Tolong menolong 

Tolong menolong merupakan sikap yang ditunjukkan seseorang dalam tindakan untuk membantu meringankan beban orang lain. Q.S. Al-Maidah: 2 mengisyaratkan dengan jelas tentang hal ini. Allah SWT memerintah kepada manusia untuk senantiasa tolong menolong dalam hal kebaikan, baik yang berhubungan dengan Tuhan maupun sesama manusia. 

Dalam film ini, Pawan Kumar mengajarkan kita untuk menolong tanpa pamrih, menolong dengan setulus hati tanpa peduli latar belakang dirinya. Pawan mencoba menolong Munni/Shahida dengan memulangkannya kembali ke Pakistan meskipun nyawa taruhannya.

Nilai sosial yang ditampilkan dalam film ini menyadarkan kita untuk kembali pada norma yang baik yaitu menolong sesama tanpa melihat status sosialnya.

Nilai kemanusiaan yang terkandung di dalam film tersebut adalah tolong menolong sesama manusia, cinta kasih, peduli dan tidak semenamena terhadap orang lain. Salah satu nilai kemanusiaan ditunjukkan Pawan yang membelikan makanan untuk gadis kecil yang tersesat. Ketika anak didik melihat peristiwa tersebut maka secara tidak langsung mereka sudah mendapat pendidikan yaitu sesama manusia harus tolong menolong, ada sisi kepedulian serta cinta kasih dan tidak semena-mena. Setelah mencermati peristiwa tersebut, diharapkan anak didik dapat mengamalkannya di lingkungan sekolah, keluarga atau masyarakat. Misalnya teman sebangku tidak membawa bekal makanan maka sebagai teman yang baik kita harus berbagi makanan, hal tersebut menunjukkan kepedulian, kasih sayang dan tolong menolong.

"Adegan ketika Pawan menyadari bahwa Munni orang Islam ( Rasika mengingatkan Pawan bahwa dalam menolong seseorang tak perlu mempertimbangkan apa agamanya )."

5. Menepati janji 

Dalam islam dijelaskan bahwa ingkar janji adalah termasuk ke dalam salah satu ciri golongan orang munafik. Maka dari itu islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu menepati janji yang telah diucapkan. 

Film Bajrangi Bhaijaan mengajak kita untuk selalu menepati janji. Pawan Kumar berjanji untuk mengantarkan Munni/Shahida ke orangtua kandungnya langsung.

Mengapa demikian? Pawan melihat banyaknya kejahatan di luar sana yang mengincar Munni/Shahida. Melihat itu semua hatinya terketuk dan berjanji untuk mengantarkannya kembali ke orangtuanya.Sikap menepati janji ini bisa menjadi pelajaran bagi kita dan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.

6. Peduli Terhadap sesama 

Peduli merupakan sikap melibatkan diri terhadap persoalan,keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita. peduli juga merupakan sikap yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan yang membantu siapa saja yang sedang mengalami kesulitan. Mereka yang memiliki kepedulian merupakan orang yang terpanggil untuk membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi orang lain dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan terhadap lingkungan sekitar. Contoh kepedulian dalam kehidupan sehari-hari misalnya berzakat, berinfaq, shadaqoh. Hal-hal tersebut sangat diperintahkan dalam agama Islam agar terbiasa berbuat baik, mengindari kesenjangan sosial antara orang kaya dengan kaum dhuafa, membersihkan diri dari akhlak buruk, juga sebagai rasa syukur atas nikmat Allah yang diberikan.

Dalam film ini bagaimana kita bisa melihat kepedulian Pawan terhdap Munni Shahida gadis kecil yang bisu dan membutuhkan kepedulian dari sesama. 

7. Cinta kasih 

Film ini mengajarkan kita agar bersikap saling cinta dan kasih sayang terhadap sesama walaupun berbeda suku, maupun agama.seperti halnya yang dilakukan oleh Pawan terhadap Munni Shahida, walaupun mereka berbeda agama akan tetapi sikap cinta dan kasih sayang telah melekat pada dirinya. Bahakn seperti kasih sayang seorang ayah kepada anaknya. 

Cinta kasih atau kasih sayang merujuk kepada perasaan cinta sesama manusia baik kepada diri sendiri dan orang lain. Kasih sayang merupakan salah satu sifat Allah yaitu Ar-Rahman yang banyak dicantumkan di Al-Qur'an. Oleh karena itu, manusia juga harus memiliki sifat kasih sayang kepada sesama walaupun berbeda suku, ras, agama. Cerminan sikap ini terdapat dalam Q.S. Maryam: 96.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya serta beramal shaleh maka Allah akan menanamkan rasa kasih sayang terhadap hati mereka. Manusia akan memiliki rasa kasih sayang apabila selalu dibiasakan melakukan hal-hal yang baik, kasih sayang merupakan salah satu akhlak mulia manusia baik terhadap diri sendiri, sesama manusia maupun makhluk lain serta lingkungan alam sekitar.

KESIMPULAN 

Film Bajrangi Bhaijaan memiliki Pesan Moral yang sangat dalam akan maknanya,yang mana film ini menggambarkan tentang sikap kemanusiaan dan sikap toleran yang menunjukkan usaha yang sesuai untuk mencapai Pendidikan Agama Islam, dimana kita ketahui dalam pembelajaran PAI yang notebenenya adalah pendidikan nilai maka ada banyak nilai yang ditanamkan kepada peserta didik. Kemudian nilai ini yang nanti menjadi acuan dalam bertindak dan bersikap. 

Nilai-nilai yang mengandung keteraturan hubungan antar sesama manusia sangat mendapat perhatian dalam dunia pendidikan Islam.Negara Indonesia memiliki ragam agama yang secara tidak langsung hidup saling berdampingan. 

Oleh karena itu memiliki sikap tenggang rasa sangat diperlukan dan ditanamkan sejak dini. Film Bajrangi Bhaijaan mengajarkan kita untuk memandang bahwa manusia itu sama walaupun berbeda negara, ras, suku, budaya, agama. Sesama manusia harus memiliki jiwa sosial dan tenggang rasa sehingga terwujud kehidupan yang damai dan sentosa.

Film Bajrangi Bhaijaan sebagai sebuah karya seni memiliki pesan yang kuat terkait nilai kemanusiaan dan toleransi beragama. Terdapat beberapa nilai kemanusiaan yang bisa digali dari film ini, di antaranya adalah  Bersabar dan berserah diri, tolong menolong, cinta kasih, peduli sesama, menghindari Permusuhan, Menepati Janji dan toleransi. 

Nilai-nilai tersebut merupakan fondasi dalam membangun kehidupan bersama di tengah keragaman dan perbedaan. Dalam film ini memiliki relevansi yang kuat karena pesan moral  yang terdapat dalam film ini juga merupakan ajaran yang Islam yang harus ditanamkan kepada peserta didik.Terlebih lagi dengan semangat pendidikan moderasi Islam, film ini akan memberikan inspirasi dan memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya internalisasi nilai-nilai Islam wasathiyah di lingkungan sekolah.

Semoga Bermanfaat 



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun