Mohon tunggu...
Jaka Sindu TREK BOLA
Jaka Sindu TREK BOLA Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati dan pecinta sepak bola

Pemerhati dan pecinta sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Bola

5 Kelemahan Harus Diperbaiki STY, Usai 3 Kekalahan Beruntun Timnas U-23

14 Mei 2024   16:25 Diperbarui: 14 Mei 2024   21:42 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisa Berimbas ke Timnas Senior

Saya lebih suka menyoroti 3 kekalahan beruntun timnas U-23 daripada kegagalan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.
Setelah 3 kekalahan yang menyakitkan 0-2 lawan Uzbekistan, 1-2 melawan Irak, dan 0-1 melawan Guenia seolah menyadarkan kepada kita, bahwa timnas U-23 masih memiliki banyak kelemahan.

Kelemahan ini mungkin juga menjadi indikasi kelemahan di timnas senior.
Meskipun sudah berjuang sangat keras, mereka tak mampu keluar dari factor kelelahan setelah perandingan berat  melawan Korea Selatan. Selatan bukan satu-satunya lawan yang menjadikan kelelahan, 3 pertandingan sebelumnya melawan Qatar (0-2), lawan Australia (1-0), dan 3-1 melawan Yordania sudah menguras begitu banyak energi.

Kekalahan 0-2 atas Qatar yang dibumbui keputusan wasit yang kontroversial, dan 1-0 melawan Australian adalah juga pertandingan pembuktian bahwa tim sebagus Australia bisa dikalahkan. Kemenangan telak 3-1 atas Yordania membuat timnas U-23 segar kembali, dan melawan Korea Selatan tampila "fresh" kemudian seolah-olah tenaga dihabiskan, untuk pertandingan pembuktian kedua, mengalahkan Korsel, akibatnya pertandingan semi-final melawan permainan Indonesia seperti habis bensin.  Dua pertandingan berikutnya melawan Irak dan Guenia, seperti tidak bisa bangkit lebih kuat lagi.

Meskipun perlu diapresiasi setelah mencapai semi final AFC U-23, tiga  kekalahan beruntun tersebut sebenarnya menguntungkan bagi STY, karena ia menjadi tahu tim ini masih jauh dari sempurna, dan beberapa hal perlu diperbaiki.
Hal ini harus dilakukan karena akan berimbas pada timnas senior, yang menurut saya lebih punya peluang lolos ke babak ketiga Penyisihan Piala Dunia 2026, dan mungkin melangkah jauh di babak ke-4 menuju Piala Dunia.
Inilah 5 kelemahan tersebut.

1. Fisik
STY tentu sudah mempersiapkan fisik pemain sejak mereka ada di timnas U-19, dengan menaikkan massa otot, dan speed endurance. Persiapan yang relatif pendek praktis hanya 7 hari efektif, tak mampu meningkatkan kemampuan fisik lebih kuat lagi untuk turnamen sebesar Piala Asia.

Persiapan tim juga diganggu oleh keputusan klub yang enggan melepas pemain karena bukan agenda FIFA, akibatnya pasti latihan fisik yang dilakukan tidak mencapai target untuk sampai pertandingan semi final.

Menurut saya fisik hanya mampu bertahan pada 3 pertandingan saja. Pertandingan ke-4 melawan Korea Selatan sebenarnya sudah memaksa melebihi kemampuannya. Akibatnya melawan Uzbekistan dan Irak tak bisa bangkit. Melawan Irak sebenarnya timnas U-23 punya kans menang, tetapi keunggulan 1-0, tak mampu dipertahankan, karena tak bisa recovery dengan sempurna. Sayangnya STY tak berani memainkan pemain-pemain yang lebih segar fisiknya.

2. Akurasi Tembakan dan Heading

Tembakan ke arah gawang dan heading adalah senjata utama mencetak gol, tetapi
hal tersebut  justru menjadi kelemahan mendasar bagi semua jenjang timnas Indonesia. Kelemahan tersebut terutama muncul saat seorang pemain melakukan tembakan dan heading dalam tekanan lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun