Perempat Final Piala Asia U-23
Lolos Olimpiade Paris 2024, saat babak penyisihan grup seolah menjadi mimpi, tepatnya "angan" yang sulit diwujudkan. Grup A, adalah neraka yang siap meng-abukan Timnas Indonesia. Perjuangan terasa sulit, dan banyak yang memprediksi sulit Indonesia lolos.
Kekalahan 0-2 dari Qatar seperti hampir mengubur "angan", tetapi kemenangan atas Austraia 1-0, dan melibas Yordania 4-1, seperti mengubah "angan" menjadi "cita-cita" atau target yang realistis. Jalan menuju Olimpiade bukanlah  sesuatu yang tidak bisa diraih, meskipun target PSSI 8 Besar, masih diberi embel-embel, kalau lolos 8 besar, sekalianlah membidik tiket Olimpiade Paris 2024.
Media asing dan pengamat luar negeri masih pesismis Indonesia dapat lolos, meskipun ndonesia bermain sangat bagus.. Bukan tanpa alasan i Korea Selatan adalah langganan Olimpiade. Jika kalah lawan Indonesia maka harga diri Korea akan runtuh. Jadi pasti Indonesia akan mendapat perlawanan 'harga diri' Korea, keras, spartan, pantang menyerah, dan penuh determinasi.
Kalau dapat mengalahkan Korea Selatan, tentu akan menjadi sejarah kelam sepak bola Korea Selatan. Buat Indonesia mengalahkan mereka bukan hal yang mustahil, meskipun dalam beberapa decade, sepertinya level Indonesia memang ketinggalan jauh.
Timnas U-19 asuhan Indra Safri membuat momen indah bahwa mengalahkan Korea Selatan bukan hal yang mustahil. Hal ini terjadi pada tahun 2013 silam tepatnya tanggal 12 Oktober, Indonesia menang 3-2. Indonesia saat itu diperkuat Evan Dimas, dan Korea diperkuat Hwang He Chan yang saat ini bermain di klub liga Inggris Walverhampton.
Artinya di kelompok umur saat itu persaingan masih ramai, dan berimbang.
Bagaimana Timnas Korea U-23 ?
Kelompok U-23, banyak pengamat yang mengatakan bahwa memperbandingan level dan rangking FIFA tidak relevan. Tetapi apakah cara main Korea U-23 juga tidak sesempurna tim,nas senior seperti kebanyakan tim-tim lainnya.
Sebenarnya kelompok U-23 adalah tim yang memiliki pemain dan cara main mendekati tim senior, hanya saja karena timnas kelompok umur, tidak dihuni pemain-pemain yang lebih senior yang berpengalaman, dengan kata lain pemain  semua pemain seumuran atau di bawahnya. Sehingga bisa diambil kesimpulan timnas U-23 (termasuk Korea Seatan) tidaklah se-superior timnas seniornya.