Mohon tunggu...
Jaka Sindu TREK BOLA
Jaka Sindu TREK BOLA Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati dan pecinta sepak bola

Pemerhati dan pecinta sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Bola

Vietnam Tetap Berbahaya

20 Maret 2024   09:23 Diperbarui: 20 Maret 2024   09:26 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di 10 tahun yang lalu Vietnam bukanlah tim sepak bola  yang menakutkan, seperti 5 tahun terakhir ini. Indonesia tak kesulitan mengalahkan Vietnam sebelum 5 belakangan, sampai kemudian Vietnam mengalami kemajuan pesat, sementara Indonesia cenderung stagnan, bahkan mengalami ketertinggalan dengan tim-tim Asia Tenggara seperti Thailand, Singapura, dan Filipina.

Vietnam membangun fisik yang luar biasa, dan berimbas pada teknik, dan taktik tim semakin membaik. Ditangani Park Hang Seo tahun 2017, Vietnam melesat prestasinya, bukan cuma Asia Tenggara, tetapi juga di Asia.

Vietnam memulai meraih prestasinya ditahun 2018, dengan juara piala AFF setelah penantian 10 tahun, kemudian berturut-turut Juara SEA Games tahun 2019, dan 2021. Di level Asia Vietnam bersinar dengan menjangkau Babak Perempat Final atau 8 besar Piala Asia 2019, dan fase akhir Pra Piala Dunia 2022.

Di level U-23, bahkan Vietnam meledak dengan menjadi Runner Up 2018, dan lolos Semi Final 2018. Rangking FIFA pun melesat sampai 96, level yang sangat sulit diraih oleh tim Asia Tenggara.

Vietnam Jemawa

Jika sampai saat ini Vietnam masih menganggap remeh Indonesia adalah hal yang wajar. Pasalnya sejak mengalahkan Indonesia dengan skor telak 4-0 tanggal 7 Juni 2021 pada kualifikasi Piala Dunia 2022. Indonesia baru bisa mengalahkan Vietnam pada Piala Asia beberapa tahun lalu dengan skor 1-0, itupun melalui adu penalti, yang dianggap kontroversial oleh Vietnam. Jadi Vietnam masih merasa level Indonesia belumlah bisa melewati Vietnam, dan Vietnam dapat saja mengalahkan Indonesia kapanpun.

Vietnam takut ? waspada ? atau tricky ?

Jelang pertarungan Indonesia vs Vietnam Kualifikasi Piala Dunia 2026, perang urat syarat di media mainstream maupun media sosial sangat riuh. Vietnam memang sangat kelihatan bahwa mereka belum bisa menerima kekalahan  1-0 di Piala Asia, dan masih menganggap remeh timnas Indonesia.

Indonesia dianggap tidak memiliki ciri khas permainannya setelah banyak menggunakan pemain naturalisasi, bahkan dianggap permainnya "rusak". Indonesia dianggap tidak ada, karena yang dihadapi adalah kebanyakan pemain kelahiran Belanda.

Sebenarnya Vietnam takut, waspada, atau tricky saja ?. Pertanyaan ini tentu menarik untuk dianalisa. Menilik dari cara mereka perang urat syaraf, tentu adalah untuk melemahkan mental lawan. Selama ini mereka tahu, Indonesia dianggap memiliki mental barrier.  Lemah, dan emosional.

Vietnam ingin memanfaatkan kondisi pemain Indonesia yang cepat tersulut emosinya, dengan trik-trik permainan keras dan licik, itulah yang mungkin disasar saat ini untuk dapat mengalahkan  Indonesia.

Dari segi fisik, permainan,  dan meningkatnya  level pemain local dan naturalisasi, Vietnam sebenarnya tidak lagi dapat menganggap remeh Indonesia, mereka menganggap Indonesia memiliki kemajuan yang siginifikan sejak dilatih Shin Tae Yong, meskipun belum bisa dianggap "superior", tetapi mereka waspada dengan kemungkinan kemajuan permainan, sehingga mengalahkan Indonesia tidak mudah lagi.

Hati-hati dengan "kelicikan" permainan Vietnam

Vietnam boleh dikata sedang mengalami penurunan sejak ditinggalkan Park Hang Seo yang menyerah untuk meningkatkan level dengan lolos Piala Dunia. Philip Trossier yang menjadi suksesor, saat ini sedang membangun ulang timnas Vietnam ke arah yang lebih tinggi, meskipun langkahnya terseok-seok. Vietnam masih perlu diwaspadai. Sejak ditangani Trossier dari segi permainan, kolektifitas, kecepatan, dan penguasaan bola Vietnam masih sangat bagus. Vietnam juga meremajakan skuadnya.

Yang perlu diwaspadai bagi timnas Indonesia, adalah jika Vietnam bermain keras dan licik, dengan melakukan pelanggaran-pelannggaran yang memancing emosi pemain Indonesia.

Secara realita memang Philip Trossier, tidak menyukai gaya tersebut. Ia menyukai gaya Eropa yang elegan, bersih, dan teknik permainan yang tinggi, tetapi strategi apapun syah dilakukan untuk meraih kemenangan.

Indonesia hanya butuh fokus dan lebih tenang melawan Vietnam, tapi tidak meremehkan. Bisa saja Vietnam membangun pertahanan yang solid, kemudian menyengat lewat serangan balik. Situasi bertahan Vietnam bisa saja membuat pemain Indonesia terlena.

Saya kira pertandingan akan berlangsung sangat menarik, berimbang, dan cepat. Keras ? mungkin saja karena Vietnam memilik fighting spirit yang tinggi, dan Indonesia membangun spirit tak kenal Lelah dengan permainan taktikal yang tersusun rapi.

Semoga kemenangan bisa diraih, sehingga memuaskan semua pihak, dan meredam kritik yang selalu hadir soal "pemain naturalisasi".

Selamat menonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun