STY juga mulai memilih pemain dengan tinggi badan yang lebih baik, dan berotot, meskipun itu bukan jaminan bisa bertahan meskipun tinggi badan baik. Terakhir STY memanggil beberapa pemain mungil  tetapi skill tinggi, Rico Simanjuntak. Beberapa pemain  keturunan dengan tambahan gen Eropa tentu memiliki struktur tulang dan otot lebih baik.
Jadi optimis power bisa mengimbangi Argentina ? Saya kira ini baru permulaan, mudah-mudahan tempaan fisik waktu sebelumnya masih ada, karena masa persiapan sangat pendek.
        Solusi
Berani bertarung body to body, jangan "ngeper"  lihat  Mc Allister yang kekar. Tetap berani beduel, dan tidak membuat pelanggaran yang fatal kalau kalah body, karena akan merugikan tim.
        Strategi
Bermain dengan menggunakan flexibilty, dan menghindari tabrakan yang tidak perlu.
Speed Endurance
Tim-tim besar biasanya punya kemampuan yang baik untuk bermain cepat terus menerus, dalam waktu yang lama. Argentina pasti lebih baik, sedangkan Indonesia baru membangun speed endurance. Beberapa FIFA Matchday speed endurance sudah ditunjukkan dengan baik, meskipun belum 100 persen, artinya banyak pemain yang habis staminanya 10-20 menit terakhir.
        Solusi
STY pasti tidak suka jika pemain mencoba mengatur "pace" untuk mengirit  tenaga, karena kalau kalah level, dan motivasi kita turun akan makin ketinggalan jadi tetap termotivasi bermain kuat walaupun sudah habis, lewati kelelahan.
Strategi