Indra Safri Masing Gamang atau masih mencari "the best player"
Dari dua uji coba saya melihat kegamangan Indra Safri. Waktu yang pendek dalam persiapan sebenarnya ia bisa memilih opsi menggunakan tim U-20 plus pemain senior yang berpengalaman dan bakat baru yang ia temukan. Paket lengkap dengan cara main STY dengan perbaikan permainan sana-sini. Keuntungannya tim U-20 sudah hampir padu, dan fisik sudah terolah lebih baik. Mampu bermain dengan selalu bergerak sepanjang pertandingan. Masa ototnya juga dalam tahap penyempurnaan untuk bermain dengan intensitas tinggi di piala dunia U-20.
Saya melihat Indra Safri memilih merombak tim dengan menyeleksi banyak pemain baru. Pola bermain juga masih mencari bentuk, tidak terlalu jelas apakah ia mengadopsi konsep permainan yang selama ini dianut tiki-taka, dan Pepepa. Meskipun di uji coba yang kedua beberapa pemain U-20 mulai mendominasi tapi masih belum memunculkan permainan yang rapi membahayakan lawan.
umpan-umpan panjang masih terlalu sering diperagakan sementara akurasi masih jauh dari maksimal. jarak antar lini juga masih terlampau jauh, mungkin disebabkan pemain masih bergerak secara sporadis, tidak secara tim yang bergerak terus menerus.
Lini tengah juga seringkali kalah bertarung. Memang ada Beckam Putra pemain yang lebih senior dan berpengalaman, tapi kapasitas fisiknya terlihat kedodoran, kerjasama tim lini tengah juga sangat lemah.
Meskipun waktunya pendek, memang masih ada waktu untuk menampilkan tim terbaik. Arogansi klub Liga 1 dengan tidak melepas pemainnya juga menyulitkan Indra Safri menampilkan pemain terbaiknya dan "the best tim". Mohammad Frerari, Kakang Rudiyanto, Robi Darwis, Witan Sulaiman, atau Elkan Baggot ?.
Dua Uji Coba terkahir saya kira Indra Safri sudah harus punya ketetapan hati, tak gamang lagi soal pemain dan pola permainan. Tak perlu malu mengambil kerangka tim U-20 STY karena persiapan mempet. Harga diri sebagai pelatih takkan jatuh, apalagi jika Indra Safri mampu menampilkan bintang baru yang selama ini terpendam, perlu bijak dari masukkan pemain dari para asisten yang saya lihat seleranya berbeda dengan IS dan STY.
Publik tentu menunggu penampilan "full team" Indra Safri sesegera mungkin (dalam 2 uji coba terakhir). Cara main, skill, passion, dan mental untuk menjadi juara setelah 32 tahun. Mengubah sejarah kelam timnas di SEA Games.
Kita tunggu saja karena pertandingan SEA GAmes tinggal menghitung hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H