Mohon tunggu...
Jaka Sandara
Jaka Sandara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas || Digital Marketing || Publishing || Edittor ||

Suka Nulis | Baca | Ngedit | Photoshop | Jurnalistik | Otak-Atik Komputer | Musik | Publishing | Internet Marketing.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Dr. Nahor Nekwek, S.Pd, MM: Konsep Sentra Pertanian Terpadu Berkelanjutan (SPTB) bagi OAP Bagian II

27 Januari 2023   20:16 Diperbarui: 27 Januari 2023   20:21 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Era Baru Papua

Konsep sentra pertanian terpadu berkelanjutan (SPTB) pada awalnya memang belum terlalu banyak melibatakan Orang Asli Papua, karena awal membangun pabriknya dulu anggaplah sebagai perkenalan yang baru saja lahir, dan setelah empat bulan SPTB beroperasi makan masyarakat Papua bisa melihat bahwa SPTB akan memberikan bantuan secara merata dan gratis. Dan ini akan dirasakan oleh Orang Asli Papua. Oleh karenanya perlu adanya Kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak.

Dalam Konsep sentra pertanian terpadu berkelanjutan ini juga akan ditanam berbagai jenis Tanaman yang bermanfaat untuk masyarakat Papua, kerena ada minimal 50 Ha luas lokasi untuk membangun SPTB, dan ini merupakan lahan yang cukup luas untuk mengembangkan berbagai jenis tanaman. Dan juga banyak jenis-jenis tanaman yang akan digarap, mulai tanaman yang berumur pendek yang sekitaran tiga bulan sampai jenis tanaman yang berumur Panjang hingga tiga tahun. Dan tanaman seperti pohon Gaharu dan Pinang Betara ini memiliki umur yang Panjang dengan harga yang fantastic dan sangat berpeluang untuk di eksport ke berbagai negara.

Sumber Gambar: Era Baru Papua
Sumber Gambar: Era Baru Papua

Bp. Pendeta Albbert Yoku selaku koordinator BP3OKP memiliki semangat yang luar biasa untuk perkembangan Papua, dan akan mempercepat hal tersebut sesuai visi dan misinya. Apalagi Papua memiliki alam yang begitu mendukung. Terkhusus pada sektor pertanian, perkebunan serta peternakan.

Sumber Gambar: Era Baru Papua
Sumber Gambar: Era Baru Papua

Sebagai contoh bisa dilihat di SPTB Abenaho dan Holtecamp serta Bukit Teletubies yang akan diitanam Anggur Import, dari hasil pengelolaan tersebut bisa menghasilkan lagi menjadi Syirup anggur, selai anggur bahkan kismis anggur maupun Wine untuk eksport. Dan ini terus berkembang dengan produk-produk terbaru sesuai dengan perkembangan zaman. Konsep ini tentu akan membangkitkan industri-industri rumahan dalam bidang pembuatan Selai anggur, Syrup Anggur, kismis anggur serta Wine made in Papua.

Dan semuanya Produk-produk yang lahir mempunyai nilai jual yang tinggi, apalagi dilihat dikawasan pasifik berpeluang untuk dipasarkan. Seperti Anggur Import, Marksia Madu, Pisang Calvendis, Mangga Miyazaki, Giant Strawbeery, Mangga Golek India,   adalah jenis-jenis tanaman yang baru di Papua.

Sumber Gambar: Era Baru Papua
Sumber Gambar: Era Baru Papua

Dan tidak lupa juga akan dilakukan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat Asli Papua untuk mempelajari ilmu-ilmu pertanian, Pertanian serta peternakan, sehingga dalam prakteknya Orang Asli Papua bisa produktif secara berkala dalam mengembangkan produk-produk yang lahir dari orang Papua.

Sumber Gambar: Era Baru Papua
Sumber Gambar: Era Baru Papua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun