Mohon tunggu...
Jaka Sandara
Jaka Sandara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas || Digital Marketing || Publishing || Edittor ||

Suka Nulis | Baca | Ngedit | Photoshop | Jurnalistik | Otak-Atik Komputer | Musik | Publishing | Internet Marketing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jaka Sandara: Tinggal menunggu waktu

13 Januari 2023   22:49 Diperbarui: 24 Januari 2023   20:34 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencekam... tak biasanya.

Melihat banyak wajah tertunduk tajam melihat lembaran kertas

Dengan genggaman erat sebatang pena antara dua jari

Meski keringat telah mengering

Namun fikiran harus  terfokus dengan ucapan sang pahlawan

Tak terdengar satu pun gelak tawa

Yang mungkin bisa menghibur diri

Yang ada hanya duduk kaku tak bergerak

Oh,,, ingin rasa nya duduk di depan layar

Melihat iklan orang menari dan bernyanyi bahagia

Bersama sang nenek bercanda ria

Ditemani kucing yang berbaring menikmati siang

Disuguhi pula dengan air putih dan sepiring nasi berlada hijau

Terdengar pula langkah kaki diluar rumah

Dengan kesibukan orang-orang yang lalu lalang

Oh kapankah berakhir cekaman ini

Terasa lama waktu berjalan

Menunggu lonceng berbunyi

Menuju gerbang untuk pulang ke rumah

Bersama teman sepermainan

Mungkin ini hanyalah sebuah perasaan

Yang belum sempat dinikmati

Jika sudah terbiasa, biasanya kecaman menjadi kenyamanan

Hmm,,, tinggal menunggu waktu

Waktu kan tertawa bahagia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun