Salah satu program terbaik dari pemerintahan Presiden Ir. H. Joko Widodo adalah membentuk ketahanan pangan, karena persiapan pangan merupakan hal yang serius untuk masa depan bangsa Indonesia. Khawatis suati saat nanti akan terjadi kesulitan pangan di Dunia, maka Indonesia sudah siap untuk menghadapi dengan adanya program tersebut. Dr. Nahor Nekwek, S.Pd., M.M Selaku Ketua Umum DPP Masyarakat Ketahanan Pangan Timur Indonesia/MKPTI menyambut baik dan bahagia atas diluncurkan oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo bersama dengan Kementerian Pertahanan dan juga Kementerian Pertanian, ini merupakan solusi jika nanti terjadinya kekurangan pangan dan kelaparan dimasa yang akan datang.
Â
Dalam pemaparannya Dr. Nahor Nekwek mengatakan bahwa denhan adanya Food Estate Ketahanan Pangan ini, seperti di Provinsi Sumatera Utara ( Indonesia Bagian Barat ), di Provinsi Kalteng ( Indonesia Tengah ) di Provinsi NTT ( Indonesia Timur ) merupakan salah satu bukti nyata upaya dari pemerintah Pusat untuk bisa mengantisipasi permasalahan Ketahanan Pangan ini. Karena diharapkan nanti lahan Food Estate Ketahanan Pangan bisa menaikkan cadangan pangan Nasional. Dr. Nahor Nekwek mengatakan, cadangan pangan sebenarnya tidak hanya beras. Ada jagung, umbi-umbian, sayur-sayuran, buah-buahan, peternakan serta perikanan. Negara Indonesia umumnya dan Provinsi Pegunungan Papua sangat kaya jenis makanan lokal.
 Â
Dr. Nahor Nekwek, S.Pd., M.M, selaku Bupati Yalimo melihat ada peluang besar Di Propinsi Pengunungan Papua terkhusus di kabupaten yang ia pimpin, dilihat dari berbagai  sektor perkebunan, perikanan dan peternakan. Disektor perkebunan, yang berpotensi dikembangkan adalah Nenas, kopi, kelapa, Kakao. Ketela dan beberapa jenis sayuran, termasuk pinang. Kalau untuk pertanian padi, lokasi di Yalimo tidak bisa. Sulit, karena pengairan atau irigasi tak ada, kecuali jika Kementerian PUPR bisa membuatkan suatu sistem Irigasi yang cocok dengan kondisi Geografis Kab. Yalimo. Tentunya hal ini juga harus adanya koordinasi yang intens antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat demi terwujudnya sesuatu hal yang lebih baik
Â
Jika dilihat potensi masyarakat yang sudah banyak memulai  menanam sayur-sayuran dan umbi-umbian sebagai bukti nyata bahwa masyarakat Yalimo ikut semangat menjalankan program pemerintah tersebut, tentunya hal ini juga sangat menguntungkan bagi masyarakat itu sendiri, sebagai contoh lainnya adalah masyarakat yang sudah melakukan budi daya peternakan seperti peternakan Babi, peternakan babi ini bagi masyarakat Yalimo merupakan salah satu hal yang sangat menguntungkan juga, mengingat harga bagi ada yang seharga Rp.5 juta tergantung besarnya Babi tersebut. Dari keuntungan bertani dan beternak tersebut masyarakat Yalimo bisa menjalankan kehidupan yang layak juga tentunya, dan bahkan bisa untuk keperluan sekolah anak-anak mereka yang nantinya juga berdampak dengan majunya dunia Pendidikan bagi Masyarakat Yalimo
Â
Selain itu, percepatan program ini harus segera direalisasikan dan dikerjakan oleh pemerintah daerah serta bergotong royong dengan masyarakat setempat. Dengan terbentuknya perternakan Babi ditambah lagi dengan perternakan Ayam ras serta telur Ayam yang berkembang, ini akan menjadikan Kabupaten Yalimo sebagai salah satu pemasokan Peternakan babi, Ayam dan Telur. Hingga ketahanan Pangan di Kabupaten Yalimo terpenuhi bahkan bisa untuk ketahanan Pangan di Indonesia khususnya.
Hal ini akan sulit dilaksanakan jika kita tidak bekerja sama dan sama-sama bekerja. Oleh karenanya harus ada kerja keras, serta satu misi antara pemerintah dan masyarakat sehingga apa yang diprogramkan terealisasikan dengan sangat Baik. Bupati Yalimo  memberikan salah satu contoh bidang perkebunan kabupaten Yalimo yaitu nenas yang telah berhasil di olah menjadi Sirup dan Selai.
Perkebunan Nanas ini menjadi Bukti nyata bahwa Kabupaten Yalimo berhasil menunjukan bahwa adanya kesesuaian program pemerintah pusat dengan cita-cita Kabupaten Yalimo itu sendiri, Berkat partisipasinya di PON, kini selai dan sirup dengan nama brand "Nindi" mulai dilirik dan saat ini terpilih sebagai salah satu produk UMKM asal Papua yang terlibat di ajang pameran bertaraf internasional Pacific Exposition 2021 yang digelar secara virtual diikuti oleh 20 negara termasuk Indonesia, Australia dan Selandia Baru.
Penanggung Jawab UMKM IKMAL-HOW, Ismail Walianggen menuturkan, UMKM yang berdiri secara swadaya sejak 2014 di Kampung Apahapsili, Distrik Apahapsili, Yalimo. Saat ini beranggotakan lebih dari 200 orang, yang bekerja mulai dari penanaman nenas, produksi menjadi selai dan sirup, hingga pemasaran ia juga mengaku perkebunan nenas yang dikelola yakni seluas 12 hektar dengan hasil panen perbulan kurang lebih 1.500 buah. Jenis nanas yang ditanam yaitu nanas Madu Super, Standar, dan Hoini Supride. Ketiga jenis nenas ini memiliki cita rasa yang sangat manis meski dikemas secara manual karena keterbatasan alat, meski demikian tidak menyurut api semangat untuk terus berkarya dan memajukan produk dari masyarakt Yalimo tersebut.
Â
Hal ini alasan terbesar Dr. Nahor Nekwek bersemangat untuk lebih mengembangkan sektor Pertanian. Perkebunan, Perikanan dan peternakan itu. Bahkan Bupati Nahor Nekwek menyatakan, bahwa bukan hal yang mustahil suatu saat Kabupaten Yalimo bisa membangun Pabrik Pengalengan Nenas dan Mengekspor Nenas Kalengan ke luar Negeri, karena sudah ada bukti  produktifitas dari masyarakat yang menjadi salah satu contoh untuk masyarakt lainnya untuk senantiasa melahirkan produk-produk terbaru dari Kabupaten Yalimo.
Â
Nahor nekwek menyampaikan juga hawa jika seorang pemimpin bekerja dengan tulus dan tidak mengenal lelah untuk membangun daerah dan untuk mensejahterakan masyarakat, Tuhan pasti akan bukankan Jalan. Oleh karena sebab itu, Dr. Nahor Nekwek berpandangan bahwa Program Ketahan Pangan dan Food Estate Ketahanan Pangan sangat dibutuhkan untuk bisa di realisasikan di Kabupaten Yalimo khususnya dan di Provinsi Pengunungan Papua. tentunya juga Kabupaten Yalimo bisa membawa kemajuan bagi Indonesia, serta contohnya nyata untuk terus berinergi dalam membangun bangsa. Dengan demikian yakinlah kemajuan akan terlihat didepan mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H