[caption caption="Jalur Puncak Gunung Aseupan yg masih rapat"][/caption]
Gunung Aseupan 1174mdpl
memang terkenal Mistis di kalangan pendaki gunung. Dengan ketinggian 1174mdpl dan jalur yg terjal, membutuh kan waktu cukup lama yaitu 6-7jam pendakian.
Setelah sukses di pendakian gunung Karang, banten, kami pun tertarik mencoba jalur Gunung Aseupan 1174mdpl.
Mulai mencari informasi.... Tapi tak ada hasil yg jelas.. Yg kami dapat hanya hal-hal mistis yg membuat meringding disco dan nama desa untuk start pendakian, yaitu Desa Sikulan, jiput, pandeglang, banten.
Sabtu pagi
Berangkat lah kami ber 12 anggota dari St.Duri menuju St.serang. (gausah disebut atu-atu yaaa... Yg merasa aja dah haha).
[caption caption="Menuju Desa Sikulan"]
Sesampai di St.Serang kami  di  jemput pickup yg sudah kami pesan sebelumnya. Perjalanan kami cukup jauh, sekitar 2 jam lah..
Desa Sikulan, jiput, Banten
Sampailah kami di desa sikulan Jam 3sore. Warga disini ramah sekali.. Kami di tunjukan ke tempat Pak Lurah untuk ijin mendaki dan meminta informasi tentang gunung aseupan. Kamipun disambut hangat. (Terimakasih Pak Lurah yg baik hati.. Semoga bapak baca haha).
[caption caption="Rumah Pak Lurah"]
Kami sempat menanyakan "Terakhir ada yg mendaki kapan pak?? Sebulan yg lalu" wow!!! Kebayangan sepi nya ini gunung...hahah.
[caption caption="Rumah Pak Lurah"]
Tak lupa aturan-aturan dan adat setempat kami hormati.. Dan hal-hal mistisnya (tanda kutip heheh... Salah satunya "tidak boleh makan di tempat kita masak (panci)" dan masih banyak lagi...Â
"Ikuti aturan nya dan hormati adat nya"
Start Pendakian
Setelah semua persiapan selesai kamipun siap untuk memulai pendakian.. Tak lupa berdoa dulu agar di beri keselamatan sampai puncak dan sampai pulang... amin..
Start pendakian jam 4sore di mulai dari jalur pipa air warga, nah kata Pak Lurah, Sumber air di dapat dari curug putri/air terjun putri yg berada di kaki gunung aseupan. Tapi jauh dari jalur pendakian kami, jadi kami tidak melewati.
Awal pendakian trek terus menanjak, kami membagi Tim, seperti tim aju (depan) dan tim Sweeper (belakang), kamipun mengikuti petunjuk pak lurah dan warga setempat. Terlalu banyak cabang/pertigaan bahkan perempatan, mulai kebingungan, 2 anggota kamipun berpencar mencari jalur yg benar, karna sudah sore jadi kami tidak bertemu dengan petani. Suhunya tidak sedingin gunung-gunung yg ada di jawa barat.
Alhamdulillah akhir nya ketemu juga jalur yg cari, walaupun masih ragu...
Sambil membawa parang Tim aju kami membersihkan jalur yg masih tertutup alang-alang. Sebelumnya Pak lurah menginformasikan bahwa ada sumber air di jalur, tapi karna salah jalur kami tidak menemukan sumber air untuk bekal kami turun nanti.
Waspada Binatang Buas
Mulai senja, 2 jam lebih Kami terus berjalan menyusuri jalur yg makin menanjak, terjal dan rimbun tertutup alang-alang.. Langit mulai gelap, Kami masih berjalan melewati perkebunan warga, sampai alang-alang yg tingginya sedada dengan duri-duri yg menyayat kaki dan tangan kami. Yg penting ga nginjek uler deh.. Haaiiissshhh -_-
Kami mulai kelelahan, berharap ada tempat cukup lebar dan datar untuk kami mendirikan tenda, tapi tidak juga kami temukan. Semakin malam, suasana pun terasa mistis dan  terlalu berbahaya untuk melanjutkan perjalanan karna banyak nya binatang buas. Benar saja beberapa kali menyorot headlamp ke semak-semak dan ada mata-mata binatang yg menyala seakan memantau kami. Juga gangguan dari "penghuni gunung". Serem kan!!!  Haha....
Akhir nya kami buat keputusan jam 8 malam kita dirikan tenda bagaimanapun kondisinya.
Jalur masih alami
4 jam lebih kami berjalan melawati jalur yg rimbun, dab banyak pohon yg tumbang, banyak sekali pertigaan, kamipun harus memeriksa jalur nya agar tak tersesat.. akhirnya ada tempat cukup untuk kami Camp, agak miring-miring dikit tapi okelah cukup untuk kami beristirahat..
Camp
Camping ceria pun di mulai.. Makan malam, sambil melihat gemerlapnya citylight pandeglang yey!!! Sesekali angin kencang menerpa camp kami hanya beberapa menit saja angin itu hilang, lalu datang lagi berulang-ulang.
Persiapan untuk tidur, agak susah tidur sih, karna tanah nya miring haha...
Tak lupa sebelum tidur kami semprotkan parfum  di sekitaran tenda, untuk menghindari ular dan binatang-binatang lain nya mendekat. Karna memang sebelum kita camp banyak bertemu ular-ular kecil atau ular daun, ga kebayang klo masuk tenda kan.. Hahah
Selamat Pagi Aseupan
[caption caption="Koki Gunung... hazzeeekkk"]
[caption caption="Karna, kebahagian itu adalah saat kita berbagi"]
Pagipun tiba, kami menikmati sarapan sambil di temani hangatnya matahari pagi. Dan pemandangan Gunung Pulosari yg luarbiasa.. hehe hidup ini indah brooo...
[caption caption="ngehammock haaazzzeekkkkk"]
Persiapan Summit
Setelah sarapan, persiapan summit. Beberapa dari kami memilih untuk tidak summit, karna air yg kami bawa sangat terbatas.
Situs Batu Asahan
[caption caption="Situs Batu Asahan (maap ketutupan batunya) "]
Kami mulai Summit berDelapan anggota, dengan air seadanya. Setengah jam kami berjalan kamipun sampai di batu keramat yg di namakan "Batu Asahan", ada beberpa kain putih disini. Konon batu ini sering untuk orang bertapa.
Jalur menuju Puncak
[caption caption="Jalur Akar Berduri"]
Kami melanjutkan perjalanan menyusuri jalan setapak hutan yg menanjak dan banyak sekali Pandan Hutan yg berduri. 1 jam kami berjalan jalur mulai curam, tanah berubah akar gambut yg lebarnya sekitar 50cm dengan kanan kiri jurang vertikal. Harus extra hati-hati, jgn sampai salah langkah dan terperosok ke jurang. Bisa Fatal!!!
 [caption caption="jalur yg melelahkan huft...."]
2 jam Terus berjalan, kami mulai menemukan tumbuhan langka, yaitu "Kantong Semar", sepanjang jalur kami di iringi tumbuhan Kantong Semar dan Paku-pakuan atau pakis.Â
[caption caption="i feel free.....haaazzzzeeeekk"]
 [caption caption="Naaaaahhhh ini nih....."]
Jalur semakin curam dan menanjak sementara bekal air kami sudah habis, kamipun memutuskan untuk turun. Karna kami tidak tau berapa jarak kepuncak, tapi 2 anggota kami ingin tetap melanjutkan, walau tanpa minum.
 [caption caption="Galau air habis hahah"]
Puncak Aseupan 1174mdpl
[caption caption="PUNCAK GUNUNG ASEUPAN 1174mdpl"]
Dan 10menit kami berenam turun terdengar teriakan 2 anggota yg lanjut ke puncak, "PUNCAK!!!! PUNCAK!!!!"
Tapi sepertinya anggota yg lain sudah kelelahan, dan kami tetap lanjut turun. Haha
(Puncak cuma bonus broo, gunung nya ga kemana-mana next kita kesini lagi).
[caption caption="Makam Keramat di Puncak Aseupan"]
Menurut teman kami yg berhasil sampai puncak, Puncak Gunung Aseupan terdapat Makam Keramat dengan nisan yg berbalut kain putih..
 [caption caption="Puncak Aseupan.... hazzeeekkk sampe juga"]
Â
Â
Â
Â
Â
Persiapan Turun
Sesampai di camp, persiapan turun, tak lupa kami bersihkan sampah-sampah kami untuk dibawa turun.Â
[caption caption="YukSis (Kayuk Narsis)"]
Beruntung kami bertemu seorang warga setempat/petani, saya bertanya "pak punya persediaan air?? saya barter sama beras pak"
Si bapak pun dengan senang hati membagi kami air untuk turun... Dan tak hanya itu, kami di antar melewati jalur petani yg singkat, sampai bawah... ( makasih banyak pak  semoga bapak sehat selalu pak)
Sampailah kami di rumah pak lurah, untuk persiapan pulang dengan membawa pengalaman baru yg tak terlupakan.Â
Karna, Semangat Manusia itu berawal dari Pengalaman Baru. Haaazzzeekkkk...
Jangan pernah meremehkan gunung, seberapapun tingginya.. Management pendakian yg benar adalah kunci keberhasilan dan keselamatan pendakian.
Patuhi aturannya dan hormati adatnya, Karna di gunung kita adalah tamu.
 [caption caption="BAWA TURUN SAMPAH MU!!!!!"]
Keep Safety can be fun... And see you next Adventure!!!
#JakartaOutdoor
[caption caption="terimakasih yg sudah membaca Coretan Petualangan kami"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H