[caption caption="jalur perkebunan"]
1jam kami berajalan masih banyak orang atau warga petani setempat, (aman masih bisa tanya-tanya).Â
[caption caption="Saung Warga"]
Terdapat saung-saung warga, dan ternyata itu warung brooo!!! Wow tempat sepi begini masih ada warung... Siapa yg mau beli??? Setelah bertanya-tanya, Rupanya setiap bulan tertentu banyak peziarah, dan warga memanfaatkan dengan berjualan...Â
2jam berjalan jalur semakin menanjak, kami masih di area perkebunan warga, tapi sudah terlalu sore jadi sepi nya buukkkaannn maennn... Ditambah kabut yg semakin tebal menghalau jarak pandang kami dan suasana semakin mistis... Hazzeekkk
 [caption caption="Jalur Hutan"]
2 setengah jam kami di pintu Hutan, pas bgt Maghrib.. Kami sempat diskusikan dulu, karna kabut nya tebel bgt dan jarak pandang cuma beberapa meter, mau lanjut atau camp di sini sebelum masuk hutan??? Dann kita juga gatau apa ada tempat datar untuk kita buka tenda, berapa jarak nya kita bener2 gatau...Â
Keputusan di ambil kita ambil patokan jam, jam 8 kita camp...
Â
Senja mulai semakin redup, Masuklah kami ke hutan yg bener-bener masih alami, berlumut dan rimbun.. Padahal malam itu bulan penuh harus nya terang, tapi karna hutan nya rimbun langitpun tertutup jadi gelap gulita.. Bermodal headlamp kami menyusuri jalan setapak penuh akar yg menguras tenaga, lah nanjak mulu coy!! Haha
Setiap kita break, matikan headlamp, beehhhh sunyi sekali tanpa ada suara apapun selain suara2 binatang malam.. (Makin berdiri anunya!! bulukuduk maksudnya)