Ahok vs Islam
ahok melarang memotong di area yg tidak seharusnya digunakan untuk memotong.. kita sudah salah memakai daerah2 yg seharusnya tidak cocok untuk memotong kurban. apalagi kegiatan menjual kurban juga malah berujung hewan yg di potong 'bermasalah'. Yg salah adalah.. Ahok tidak melarang semua kegiatan kurban.. dia minta kegiatan kurban ditempat yg tepat
Kemaksiatan
tidak mengejutkan bila tindakan ini dilakukan.. dilain pihak bisa menekan bir ilegal.. tetapi dilain pihak nurani kita menolak. sebagai seorang pemimpin tak semua tindakannya benar.. termasuk hal berikut ini. yang sangat disayangkan, cara ini dilakukan di negeri tetangga (Jiran).. mereka melakukan hal yg sama.. tetapi pertanyaann kepada kita adalah.. pemimpin kita melegalkan maksiat.. apakah kita lihat pemimpin melegalkan tp kita minum bir tersebut!!
lakukan yg benar... bila memang maksiat.. HINDARI.. yang memang suka ama maksiat lanjutkan.. tidak ada yang bs selesai bila kita berfikir untuk melarang pemimpin melegalkan maksiat.. namun kita tak berfikir kenapa maksiat itu terjadi.
prostitusi udah ada dari jaman dulu.. minuman legal juga.. kita bukan berada di negara berdasarkan Islam.. tetapi kita harus tegas dari sisi hukum.. hukum melarang penjualan biar kepada yg belum berumur..
bila di jalankan.. peraturannya akan berkembang menjadi => yang sudah berumur silakan beli tetapi harga tidak murah.. nah masalahnya di masyarakat yg miskin pengen minum juga.. dia oplos deh.. lalu mati.. dgn di legalkan.. jelas kelihatan siapa yg minum dan tidak..
disisi lain.. ini menjadi edukasi agar anak2 tidak minum minuman keras!! dan banyak edukasi lain.. disisi lain naluri kita salah.. guruku berkata itu naluri atau ego.. jangan2 bilang jangan legalkan bir.. tp ada hati kecil berharap boleh..
kita harusnya tau mana yg benar dan salah.. bila memang salah.. bantu agar tak ada bir dan sejenisnya..
Ahok tajam
saya gk yakin dia gk tajam keatas.. krn pernyataan sebelumnya dia mengkritisi presiden..bkannya itu tajam keatas? namun gk ada lanjutan krn gk ada yg bs di angkat lagi
Kapitalis