Mohon tunggu...
Jaka Nur Fuad
Jaka Nur Fuad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa dari Program Studi Bahasa dan Sastra Jepang Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal Berdampak bagi Siswa, Guru, dan Sekolah

21 Agustus 2024   20:06 Diperbarui: 21 Agustus 2024   20:06 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan salah satu fondasi kehidupan manusia, mendapatkan pendidikan juga merupakan anugerah setiap manusia, tidak semua orang mendapatkan pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu merupakan amanah dari sistem pendidikan nasional dan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, agar sejajar dengan manusia lainnya di muka bumi tampaknya memiliki kendala, hal itu disebabkan oleh kondisi geografis tiap daerah yang berbeda beda. Kemampuan masyarakat untuk mengikuti pendidikan tidak sama, dan tidak meratanya penyebaran penduduk. Pendidikan tidak hanya berperan sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan, namun lebih luas lagi yaitu sebagai pembudayaan, pembudayaan yang dimaksud adalah untuk meningkatkan kualitas manusia, yang bertujuan untuk menjadikan manusia yang maju dan beradab. Oleh karena itu tugas sekolah khususnya guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional melalui berbagai macam model.


Kearifan lokal merupakan pandangan hidup masyarakat di suatu wilayah tertentu kepada tempat tinggal mereka, pandangan hidup ini biasanya sudah menjadi kepercayaan masyarakat selama puluhan hingga ratusan tahun. Tak hanya itu kearifan lokal juga dimaknai dengan sebuah sistem dalam tatanan kehidupan sosial, politik, budaya, ekonomi, dan lingkungan yang hidup di dalam masyarakat lokal. Versi lain kearifan lokal juga bisa dikenal dengan bentuk usaha akal budi manusia untuk melakukan tindakan dan bersikap terhadap suatu objek, maupun peristiwa yang terjadi pada lingkup tertentu.


Pendidikan berbasis kearifan lokal berdampak positif untuk guru, siswa dan sekolah. Diantaranya yaitu bagi guru pendidikan yang berbasis kearifan lokal, pembelajaran dapat dimodifikasikan yaitu dapat menyisipkan bidang lain seperti halnya seni, sastra, dan budaya. Tak hanya itu bagi siswa, jika pembelajaran berbasis kearifan lokal benar benar diterapkan di sekolah, maka siswa tentu akan dapat melestarikan potensi masing masing daerah. Di sisi lain siswa akan mengalami langsung bahwa pembelajaran itu tidaklah membosankan sebagaimana selama ini mereka dapatkan. Dan sekolah pun memiliki dampak yaitu sebagai tempat pelestarian kebudayaan daerah masing masing, disisi lain pendidikan berbasis kearifan lokal dapat menciptakan pembelajaran yang menghargai kebudayaan daerah.


Pendidikan berbasis kearifan lokal memberikan peranan yang besar terhadap pandangan hidup, ilmu pengetahuan, yang berwujud aktivitas untuk menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Pendidikan berbasis kearifan lokal memberikan peranan positif bagi siswa, guru, maupun sekolah. Dampaknya yaitu sebagai media untuk melestarikan potensi masing-masing daerah. Pendidikan berbasis kearifan lokal mengandung nilai-nilai yang sama dalam dunia pendidikan dan kehidupan sehari-hari, sehingga guru semakin tertarik untuk menerapkan pembelajaran yang berkualitas, menjadikan siswa menjadi lebih mencintai potensi daerah, dan sekolah tidak hanya menjadi tempat mentransfer ilmu tapi juga menjadi pusat kebudayaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun