Bu Leni : “Jadi apa tuh maksudnya?”
Mbah Ojreng : “Hidup ibu itu memang tidak berjalan dengan mulus, seperti jrong jrang jreng jreng tadi”
Bu Leni : “Masa sih!?”
Mbah Ojreng : “Ya terserah anda mau percaya atau tidak, selanjutnya, ibu yang sebelah kiri, namanya siapa bu?” (sambil melihat-lihat dan lalu memetik gitarnya kembali)”
Bu Asri : “Nama saya Asri mbah, wah nadanya sedikit enak didengar tuh, apa artinya hidup saya akan mulus?”
Mbah Ojreng : “Tidak! So tau ente. Maksud gitar ini tuh ya hidup anda makin parah dari ibu yang di sebelah anda”
Bu Leni : “Hmmm sebenarnya kami tidak membutuhkan ramalan alur hidup kami, karena kami pun telah mengetahui bagaimana hidup kami ini. yang kami inginkan adalah menjadi kaya, seperti Bu Devi!”
Mbah Ojreng : “Oh Bu Devi yang pacarnya si Juki itu ya?”
Bu Asri : “Emang kenapa? Mbah mantannya? Bukan pacarnya Juki mbah, tapi istrinya! Gimana sih!”
Mbah Ojreng : “Ya apapun itulah namanya, pacar kek istri kek sama saja kok”
Bu Leni : “Ya sudah, cepetan gimana caranya kita bisa kaya seperti Bu Eka dan Bu Devi! Kami ingin seperti mereka mbah...”