Jalanan berdebu
Pengemis masbuk dengan terik
dencing receh pun diselimut suara motor
Apakah lampu merah berbunyi?
tanyaku dalam kepala
entahlah
manusia semakin pekat
padat dan sibuk
sesiangan lalu aku menunduki terik
melihat lagi pengemis yang bertambah
dia anak-anak
meminta dari motor satu ke yang lain
menyepah mohon
meminta belas
tolakkan bergantian antri
berbeda tempat aku menyeduh iklim
mendengar orang berdasi memaki mereka
menyalahkan yang miskin dan bilang malas
aku hanya bersungut
Sekali waktu mereka nyinyir dlam layar
dituduh menyangkal
sangkalan berbalik ke manusia rusak
hari tetap berjalan biasa tanpa kerusuhan di rumah borjuis
Bangsat kubilang
Entahlah
makianku pun hanya menyia ddalam kutukan
atau aku hanya menyampah?
siapa?
Siapa yang sampah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H