Mohon tunggu...
Jaka Hendra Baittri
Jaka Hendra Baittri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

manusia yang sesekali menulis, membaca dan berdiskusi, hobi berjalan-jalan dan mendengarkan musik dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyampah!

12 September 2012   15:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:34 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalanan berdebu

Pengemis masbuk dengan terik

dencing receh pun diselimut suara motor

Apakah lampu merah berbunyi?

tanyaku dalam kepala

entahlah

manusia semakin pekat

padat dan sibuk

sesiangan lalu aku menunduki terik

melihat lagi pengemis yang bertambah

dia anak-anak

meminta dari motor satu ke yang lain

menyepah mohon

meminta belas

tolakkan bergantian antri

berbeda tempat aku menyeduh iklim

mendengar orang berdasi memaki mereka

menyalahkan yang miskin dan bilang malas

aku hanya bersungut

Sekali waktu mereka nyinyir dlam layar

dituduh menyangkal

sangkalan berbalik ke manusia rusak

hari tetap berjalan biasa tanpa kerusuhan di rumah borjuis

Bangsat kubilang

Entahlah

makianku pun hanya menyia ddalam kutukan

atau aku hanya menyampah?

siapa?

Siapa yang sampah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun