Mohon tunggu...
Jaka Bonar
Jaka Bonar Mohon Tunggu... Desainer - pakar bigdata analitik

pakar bigdata analitik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Big Data dan IoT Digunakan dalam Pengelolaan Lalu Lintas

25 September 2018   15:14 Diperbarui: 25 September 2018   16:45 4114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para analitik dapat juga menunjukkan lokasi dari lokasi kilometer terbesar pertama dan terakhir, bersama dengan celahnya. Data ini membantu mengidentifikasi rute alternatif yang dapat mendorong para pengemudi untuk menggunakan alternatif.

Jika dikaitkan dengan Indonesia, statistik perlalu lintasan di Indonesia tidak bisa dibilang baik, terutama di kota-kota pusat ekonomi. Berdasarkan riset yang dilakukan Inrix pada 2017, Jakarta berada di peringkat 12 kota termacet di dunia, naik dari posisi sebelumnya pada 2016 yang berada pada peringkat 22. 

Bahkan di Asia, Jakarta berada di posisi 2 kota termacet, hanya kalah dari Bangkok. Lama waktu kemacetan yang dirasakan pengendara di Jakarta, dalam setahun rata-rata mencapai 63 jam dengan porsi 20 persen.

Permasalahan di Indonesia, terutama di Jakarta adalah Jakarta memiliki populasi yang sangat besar tapi sangat minim jalan dan sistem transportasi. Kemudian, Jakarta juga kurang penggunaan sistem transportasi cerdas terbaru seperti misalnya optimasi lampu lalu lintas atau jalur yang dinamis.

Dalam hal ini, Big Data bisa digunakan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan lalu lintas yang ada di Jakarta seperti yang dilakukan di kota-kota besar negara maju.

Kendalanya adalah kebanyakkan piranti big data berasal dari luar negeri dan tidak terlalu memahami apa yang dibutuhkan Indonesia sebenarnya. Namun, banyak yang belum mengetahui bahwa Indonesia juga memiliki piranti lunak big data kreasi anak bangsa bernama Paques.

Paques yang mengusung fitur self-service analytic dan konsep data lake dapat memudahkan proses pengolahan data-data lalu lintas yang ada di Indonesia untuk kemudian diubah menjadi wawasan dan aset berharga secara cepat dan efisien. Dengan self-service analytic, Paques dapat dioperasikan oleh berbagai orang dengan latar belakang berbeda, tidak tergantung pada data analis. 

Paques juga mengusung konsep data lake, di mana data-data yang ada bisa langsung diolah oleh Paques tanpa melalui proses pengubahan data sehingga menghemat waktu dan sumber daya.

Lalu lintas memiliki efek signifikan pada kehidupan dan efisiensi di perkotaan. Penggunaan efisien data dan sensor akan membantu mengelola lalu lintas secara efisien, terlepas dari lonjakan populasi.

Manajemen lalu lintas pintar memiliki tujuan untuk membuat berkendara di kota lebih lancar dan efisien. Seiring dengan berevolusinya smart city, pelayanan dan infrastruktur akan lebih terintegrasi.

Seiring berjalannya waktu, permasalahan seperti lalu lintas, pengelolaan limbah, dan konservasi energi akan sangat diuntungkan dari konsep Internet of things dan Big Data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun