4. Data Lake Beradaptasi dengan Mudah pada Perubahan
Salah satu keluhan tentang data warehouse yang sering beredar adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengubahnya. Waktu yang cukup banyak dihabiskan pada awal-awal pengembangan hanya untuk membuat struktur warehouse yang benar. Desain warehouse yang baik dapat beradaptasi dengan perubahan tetapi karena kompleksitas proses memuat data dan hal yang harus dilakukan untuk membuat analisis serta pelaporan lebih mudah, perubahan-perubahan ini akan menghabiskan sumber daya yang dimiliki developer dan juga menyita cukup banyak waktu.
Banyak pertanyaan mengenai bisnis tidak dapat menunggu tim data warehouse untuk menyesuaikan sistem mereka untuk menjawabnya. Meningkatnya kebutuhan untuk jawaban yang lebih cepat adalah sebab mengapa konsep business intelligence self-service muncul.
Di sisi lain, dalam data lake, dikarenakan semua data disimpan dalam bentuk mentah dan selalu dapat diakses untuk seseorang yang memerlukannya, para pengguna diberdayakan untuk mengeksplor data melewati struktur dari warehouse untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada.
Jika hasil dari eksplorasi terbukti bermanfaat dan memunculkan niat untuk mengulanginya, maka skema yang lebih formal dapat diaplikasikan dan otomatisasi serta usabilitas dapat dikembangkan untuk membantu emperluas hasil ke khalayak yang lebih luas. Hasil yang terbukti tidak berguna pun dapat dibuang tanpa mengubah struktur data yang telah dibuat dan tidak mengonsumsi sumber daya pengembangan yang ada.
5. Data Lake Menyediakan Wawasan yang Lebih Cepat
Perbedaan terakhir merupakan hasil dari keempat lainnya. Karena data lake mengandung seluruh jenis data, karena data lake memungkinkan pengguna mengakses data tanpa diubah, di-cleansing dan distrukturisasi, data lake memungkinkan pengguna untuk mendapatkan hasil analisa lebih cepat daripada pendekekatan data warehouse tradisional.
Walaupun demikian, akses awal pada data yang dilakukan ini memiliki harganya tersendiri. Pekerjaan yang biasanya dilakukan tim pengembangan data warehouse mungkin tidak dilakukan untuk semua sumber data yang diperlukan untuk melakukan analisis. Hal ini menyebabkan pengguna memiliki kendali penuh untuk mengeksplor dan menggunakan data sebagaimana yang mereka inginkan tetapi tidak dengan para petinggi perusahaan yang tetap hanya menginginkan laporan dan KPI.
Dalam data lake, konsumen laporan operasional ini akan memanfaatkan pandangan data yang lebih terstruktur dalam data lake yang mencerminkan apa yang mereka selalu miliki sebelumnya di dalam data warehouse.
Pendekatan?
Merupakan sebuah dilema untuk memilih satu di antara dua teknologi ini. Jika perusahaan telah memiliki data warehouse yang mapan, tidak disarankan untuk membuang semua yang telah dikerjakan dan membangun lagi sedari awal. Meskipun demikian, seperti data warehouse lainnya, kemungkinan terjadinya masalah seperti yang telah dijabarkan di atas tetap ada. Maka dari itu, lebih baik bagi perusahaan untuk mengimplementasikan data lake bersama dengan data warehouse yang sudah ada. Data warehouse dapat terus beroperasi sebagaimana sebelumnya dan secara bersamaan, perusahaan juga mulai mengisi data lake-nya dengan sumber data yang baru. Data lake juga dapat digunakan untuk repositori arsip untuk data dari warehouse yang disediakan untuk para karyawan agar mereka dapat mengakses lebih banyak data dibanding sebelumnya. Seiring bertambah lamanya data warehouse di suatu perusahaan, perlu kiranya dipertimbangkan opsi untuk memindahkannya ke data lake atau mungkin kombinasi antara keduanya.