Â
Secercah sinar menetas di ufuk Timur
Embun menyucuk di ujung dedaunan
Angin menyapa, menyapu gulita
Burung bernyanyi menyahut dunia
Ku masih termenung di balik jendela
Menyeka lembabnya embun pada sebilah kaca
Sembari berpikir masa penghujung
Menata mimpi dalam gelap
Melebur beban dalam khayalan
Menghibur diri dengan harapan
Ku kutip segala duka
Ku teriakan dalam nada per birama
Setidaknya, lebih indah dari sekedar menangis
Lebih berirama daripada meraung
Karena takkan pernah ada yang mengerti
Hanya gelap yang memahami artinya sinar
Hanya terik mentari yang memahami artinya hujan
#Jajlife
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H