Mohon tunggu...
Jajim Fuadi
Jajim Fuadi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

mahasiswa bimbingan dan konseling, universitas negeri semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merajut Asa: Pemberian Layanan Psikoedukasi Berbasis Kekuatan dan Potensi Komunitas oleh Mahasiswa BK UNNES Angkatan 2022 di Masjid Baitussolihin

2 Desember 2024   12:38 Diperbarui: 2 Desember 2024   13:53 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa BK UNNES 2022 bersama anak-anak TPQ di Masjid Baitussolihin

Program pemberian intervensi layanan terhadap komunitas yang ada di Kota Semarang merupakan salah satu penugasan akhir dari mata kuliah Konseling Komunitas dengan dosen pengampu Dr. Muslikah S.Pd., M.Pd. dan Dr. Ashari Mahfud S.Pd.I., M.Pd. Diadakannya pemberian intervensi ini bertujuan sebagai aksi nyata dalam kontribusi mahasiswa untuk pemberdayaan komunitas. 


Program ini mengusung tema "Islam Itu Dekat: Mengenal Ibadah, Kisah dan Hidup yang Mulia". Tema tersebut berangkat dari hasil wawancara dan observasi langsung dilaksanakan di Masjid Baitussholihin. Pada hari Jumat, 30 November 2023 dengan Narasumber saudara Dani selaku pengurus dan pengajar anak-anak TPQ.

Hasil wawancara dan observasi menunjukan menunjukkan bahwa anak-anak yang mengikuti kegiatan ngaji di masjid memiliki kekuatan berupa pengetahuan dasar tentang Islam, seperti tata cara sholat, puasa, rukun Islam, dan kisah-kisah nabi, yang sudah mereka hafal dengan baik. Mereka juga menunjukkan antusiasme tinggi untuk belajar lebih banyak tentang ajaran Islam. Namun, tantangan yang dihadapi adalah pemahaman mereka sering kali masih bersifat hafalan tanpa penghayatan yang mendalam, sehingga makna bacaan sholat, hikmah puasa, dan aplikasi nilai-nilai rukun Islam dalam kehidupan sehari-hari belum sepenuhnya dipahami. Selain itu, beberapa anak kesulitan mengaitkan kisah-kisah nabi dengan kehidupan mereka saat ini, sehingga butuh program psikoedukasi yang dapat memperdalam pemahaman dan menghubungkan ajaran agama dengan realitas sehari-hari. Program psikoedukasi dilakukan dengan metode game based learning, untuk meningkatkan antusiasme anak-anak.

Pemberian layanan dilaksanakan satu kali yaitu pada hari Minggu 1 Desember 2024 pada pukul 18.00-19.00 WIB yang berlokasi di lantai 2 Masjid Baitussholihin. Kegiatan dimulai doa bersama yang dipimpin oleh Master of Ceremony (MC) dan dilanjutkan dengan perkenalan masing-masing anggota kelompok dari Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang. Kemudian, MC membagi anak-anak menjadi empat kelompok dengan masing-masing media yang berbeda pada setiap kelompoknya. Empat media tersebut terdiri dari Spinner, Monopoli, Mystery box dan truth or dare card. 

Kelompok 1 dengan media Spinner
Kelompok 1 dengan media Spinner
Kelompok pertama (spinner), terdiri dari 3 mahasiswa dan 9 anak TPQ memutar spinner yang berisi kartu dan bom, jika putaran berhenti di gambar kartu, maka anak tersebut diharuskan mengambil kartu yang berisi pertanyaan seputar keislaman. Namun, jika anak tersebut mendapatkan gambar bom, maka akan dicoret pipinya dengan bedak. Sebagian besar anak-anak bisa menjawab pertanyaan yang tertera di kartu, namun ada beberapa anak yang tidak bisa menjawab dikarenakan masih berada di jenjang TK. 

Kelompok 2 dengan media Monopoli
Kelompok 2 dengan media Monopoli
Kelompok kedua (monopoli), terdiri dari 3 mahasiswa dan 8 anak TPQ bermain monopoli bersama secara bergantian yang dimulai dengan hompimpa. Semua anak mendapatkan bidak yang akan berjalan sesuai dengan angka yang keluar dari lemparan dadu, jika bidak berhenti di gambar bintang, maka anak tersebut akan mendapat kartu pertanyaan, namun jika bidak berheni di gambar zonk, maka pipinya akan dicoret bedak.

Kelompok tiga dengan media mystery box
Kelompok tiga dengan media mystery box
Kelompok ketiga (mystery box), dalam kelompok ketiga terdiri dari 3 orang mahasiswa sebagai pemberi layanan dan 7 anak TPQ sebagai sasaran layanan. Mystery box diisi dengan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan pengetahuan dasar mengenai agama Islam. Pada layanan ini, anak-anak diajak untuk bermain tebak kata buah-buahan. Anak yang kalah akan mengambil sendiri pertanyaan di dalam mystery box. 

Kelompok 4 dengan media truth or dare card 
Kelompok 4 dengan media truth or dare card 

Kelompok keempat (truth or dare card) terdiri dari 2 mahasiswa dan 7 anak TPQ, kelompok ini belajar dan bermain bersama menggunakan kartu truth or dare yang berisi pertanyaan dan tantangan mengenai nilai keislaman, budi pekerti dan psikologis. Jika anak mendapat kartu truth (biru), maka anak tersebut harus menjawab pertanyaan dengan jujur, jika mendapat kartu dare (cream) maka anak tersebut harus melakukan tantangan sendirian dan apabila mendapat kartu challenge maka semua anggota kelompok harus bersama-sama melakukan tantangan yang ada pada kartu tersebut.

Kegiatan ditutup dengan berdoa, berfoto bersama dan membagikan snack kepada anak-anak TPQ. 

-Kelompok 1 BK Komunitas Rombel Sosial A angaktan 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun