Dalam dunia akademik, keberadaan jurnal ilmiah sangat penting untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan. Di Indonesia, terdapat dua sistem penilaian yang cukup populer, yaitu ARJUNA (Akreditasi Jurnal Nasional) dan SINTA (Science and Technology Index). Keduanya memiliki peran penting, tetapi terdapat perbedaan mendasar dalam fungsi dan fokusnya. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang perbedaan jurnal ARJUNA dan SINTA.
Perbedaan Jurnal ARJUNA dan SINTA: Penjelasan Lengkap
1. Pengertian ARJUNA dan SINTA
ARJUNA
ARJUNA adalah sistem yang digunakan untuk melakukan akreditasi terhadap jurnal-jurnal nasional. Akreditasi ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) untuk menentukan kualitas jurnal berdasarkan standar tertentu. Hasil akreditasi jurnal oleh ARJUNA menentukan peringkat jurnal pada kategori Sinta 1 hingga Sinta 6.
SINTA
SINTA adalah platform yang menyediakan indeksasi jurnal, profil peneliti, serta kinerja institusi di Indonesia. Sistem ini tidak hanya menilai jurnal, tetapi juga memberikan gambaran umum tentang kinerja publikasi ilmiah, kolaborasi, dan sitasi dari peneliti maupun institusi.
2. Fungsi Utama
ARJUNA
Fungsi utama ARJUNA adalah untuk mengelola proses akreditasi jurnal nasional. Melalui ARJUNA, jurnal diuji berdasarkan kualitas artikel, sistem editorial, hingga kelengkapan metadata. Proses ini menghasilkan sertifikasi akreditasi yang berlaku selama lima tahun.
SINTA
SINTA berperan sebagai indeksasi dan pengukuran kinerja ilmiah. Tidak hanya jurnal terakreditasi yang masuk dalam SINTA, tetapi juga jurnal-jurnal yang belum terakreditasi, selama memenuhi kriteria indeksasi tertentu.
3. Kriteria Penilaian
ARJUNA
Penilaian pada ARJUNA mencakup aspek teknis dan substansi, seperti konsistensi terbitan, kualitas artikel, sistem peer-review, dan tata kelola editorial.
SINTA
SINTA lebih fokus pada metrik kuantitatif seperti jumlah artikel yang diterbitkan, jumlah sitasi, dan tingkat kolaborasi dengan penulis lain.