Mohon tunggu...
Jahfal aufa Rosidi
Jahfal aufa Rosidi Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

saya ingin mewujudkan cita-cita saya, maka dari itu saya menulis beberapa artikel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melindungi Krativitas: Cole Parmer dan Paten Selebrasinya

16 Desember 2024   19:09 Diperbarui: 16 Desember 2024   19:09 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah terdapat tantangan pada paten tersebut?

Tentu, meskipun hak paten telah memberikan berbagai manfaat, proses pada penerapannya juga memperloleh tantangan yang perlu diperhatikan, seperti proses pengajuan paten sering kali rumit dan memerlukan pemahaman mendalam tentang hukum kekayaan intelektual, yang bisa jadi sulit bagi penemu tanpa pengalaman. Bukan itu saja, biaya yang sangat tinggi untuk membayar pengacara dan melakukan pendaftaran menjadi penghalang bagi individu atau startup dengan sumber daya terbatas. Ada pula risiko yang terjadi atas penyalahgunaan hak paten, di mana perusahaan besar dapat menekan pesaing dengan tuntutan hukum, menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi inovasi. Beberapa pihak bahkan mencoba mematenkan hal-hal yang terlalu umum, menghambat kemajuan di sektor tertentu. Rendahnya kesadaran tentang hak paten di kalangan pencipta juga menjadi tantangan, mengakibatkan banyak ide brilian tidak terlindungi. Menghadapi tantangan-tantangan ini memerlukan upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi non-pemerintah, untuk meningkatkan pemahaman tentang hak paten dan memberikan dukungan kepada inovator.

kasus yang terjadi pada Cole Palmer, menjadi contoh yang menarik pada bidang paten dan inovasi dalam dunia olahraga. Dengan mendaftarkan selebrasinya, Palmer tidak hanya melindungi selebrasinya, tetapi ia juga membuka peluang bagi para atlet lainnya untuk mencoba hal yang baru, terutama dalam mengekspresikan diri di lapangan. Selebrasi yang diciptakannya memiliki keunikan  dan kreativitas dalam merapayakan momen-momen penting. Perlindungan paten atas selebrasi tersebut memberikan hak eksklusif kepada Palmer, yanng memungkinkan dia untuk mengontrol bagaimana gerakan tersebut digunakan dan diinterpretasikan oleh orang lain. 

Lebih dari sekedar perlindungan hukum, kasus ini menunjukkan bahwa pentingnya menghargai aspek kreatif pada olahraga. Dengan melindungi selebrasi yang sudah menjadi ikoniknya, Palmer tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai inovator di lapangan, tetapi juga mendorong generasi atlet mendatang untuk berpikir kreatif dan berani mengekspresikan diri mereka. Kasus ini menggarisbawahi bahwa hak paten tidak hanya relevan untuk teknologi atau produk fisik, tetapi juga untuk bentuk-bentuk ekspresi yang unik, seperti selebrasi dalam olahraga. Hal ini menjadi bahan diskusi yang lebih luas tentang bagaimana Hak Kekayaan Intelektual bisa diterapkan pada sepak bola.

Refrensi:

https://gilabola.com/inggris/cole-palmer-ambil-langkah-berani-patenkan-nama-dan-selebrasi-cold-palmer/

https://www.dgip.go.id/menu-utama/paten/pengenalan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun