Warga Muslim Indonesia di Jerman dan Eropa serta masyarakat muslim lainnya yang berbahagia dan dirahmati Allah SWT.
Izinkan saya berbagi tentang sisi kesehatan kita selama berpuasa di bulan suci Ramadhan.
Bagaimana puasa mempengaruhi kesehatan kita?
Hasil penelitian menunjukkan manfaat positif puasa terhadap kesehatan. Mulai dari mengistirahatkan saluran pencernaan kita sehingga memberikan kesempatan untuk perombakan atau regenerasi permukaan saluran cerna dengan lebih sempurna, detoksifikasi tubuh kita dari senyawa oksigen yang bersifat racun (radikal bebas oksigen), membantu menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) sehingga terlindungi dari potensi terjadinya sumbatan pembuluh darah di otak(stroke iskemik) maupun jantung(infark miokard), gangguan saluran cerna seperti dispepsia fungsional (terkait dengan ritme kontraksi saluran cerna) membaik karena puasa, dan efek-efek positif lainnya. Penderita kanker yang menjalani puasa antara 5-15 jam sebelum
kemoterapi diketahui berkurang efek samping yang muncul setelah pengobatan kemo dibandingkan yang tidak berpuasa.
Apa yang terjadi dengan tubuh kita selama berpuasa?
Untuk yang saat ini berada di Indonesia, maka lama puasa sekitar 12 - 13 jam. Pada orang yang normal dan penderita Diabetes dengan kadar gula darah terkontrol maka selama berpuasa sumber energi diperoleh dari cadangan gula di dalam hati (disebut glikogen, peristiwa pemecahan glikogen hati menjadi gula yang kembali diedarkan ke sirkulasi darah adalah glikogenolisis). Cadangan gula ini cukup memenuhi kebutuhan energi tubuh kita selama berpuasa sekitar 12 - 16 jam. Untuk yang di Indonesia, berarti belum bisa menargetkan berpuasa untuk mengurangi cadangan lemak :) ...
nb: puasa niatnya bukan untuk pelangsingan badan , khan?
Berpuasa lebih dari 16 jam, insya Allah seperti yang akan kita lalui di Jerman dan Eropa bulan Ramadhan nanti, maka sumber energi diperoleh dari perombakan lemak dan protein di tubuh kita, peristiwanya disebut glukoneogenesis. Lemak ada di jaringan lemak, dan glukoneogenesis pertama kali
merombak lemak dulu. Kalau protein? Utamanya di otot kita. Oleh karena itu, berpuasa dalam jangka waktu yang sangat lama, bukan hanya lemak yang habis, namun juga berkurang massa otot kita.
Contoh riilnya: busung lapar, balutan kulit menutupi tulang belulang karena lemak dan otot sudah tereliminasi. Potret anak-anak busung lapar hendaknya menggugah hati kita saat berpuasa dan tergerak untuk berinfaq atau shodaqoh agar bahaya kelaparan tidak mencengkeram anak2 bangsa kita.
Oh ya, tapi jangan diasosiasikan puasa lebih dari 16 jam langsung busung lapar ya, karena cadangan lemak kita biasanya masih cukup tebal untuk menjadi sumber glukoneogenesis selama bulan Ramadhan....
Tips-tips agar tetap fit dan sehat selama berpuasa:
1. Untuk menghindari dehidrasi sedang (karena puasa akan menimbulkan dehidrasi ringan) maka usahakan minum sekitar 8-10 gelas sehari. Untuk yang sudah berusia lanjut, rasa haus bisa jadi berkurang, namun tetap harus minum dengan takaran yang cukup.
Minum air di sini tidak selalu berarti air putih semata, tetapi minum teh, susu, jus buah, koktil buah, bahkan kuah sayur juga termasuk dalam jumlah air yang kita konsumsi.
2. Saat berbuka puasa, hendaknya tidak makan sekaligus banyak, tapi secara bertahap.Dimulai dengan menikmati makanan ringan atau minuman yang manis-manis.
Jika Anda suka kurma, makanlah buah yang berasa manis ini. Menurut peneliti dari Universitas Scranton, kurma merupakan buah kering yang sangat kaya zat antioksidan, polyphenol. Selain itu Kurma juga mengandung serat yang bisa larut dan tidak larut di dalam tubuh. Serat yang tidak larut berfungsi membantu proses pencernaan. Sedangkan, serat larut mampu mencegah penyakit jantung serta menurunkan kadar kolesterol jahat. Bahkan, kadar gula darah dalam tubuh pasien diabetes bisa terkendali. Menurut beberapa ahli kesehatan buah kurma yang baik memiliki beberapa ciri:
• Selaput luar atau kulit ari dalam keadaan utuh dan baik.
• Tidak ada pelumuran gula atau madu sehingga tidak terasa lengket saat dipegang.
• Berwarna coklat merah kekuningan.
• Bentuknya besar dan dikemas baik.
• Memiliki ijin dari Departemen Kesehatan (ini kalau di Indonesia).
3. Sedangkan pada saat sahur, meski kurang bernafsu untuk makan karena rasa kantuk belum hilang, sebaiknya digunakan sebaik-baiknya. Ada anjuran untuk makan sahur selambat mungkin, kira-kira setengah jam sebelum Imsak. Tapi ingat, sebaiknya makan sahur tidak terlalu kenyang, kira-kira sepertiga dari kebutuhan kalori sehari.
4. Bagi penderita sakit lambung, makanan yang sebaiknya dihindari adalah ketan, mi, daging berlemak, ikan dan daging yang diawetkan, sayuran mentah, sayuran berserat, minuman yang mengandung soda, dan bumbu yang tajam (cuka, cabai, asam). Jenis makanan tersebut bisa menimbulkan gas yang berpengaruh meningkatkan produksi asam lambung.
5. Bagi mereka yang memiliki berat badan melebihi ideal, sebaiknya selama berpuasa pun tetap menghindari makanan yang tinggi kolesterol, misalnya lemak hewan, margarin, mentega. Selain itu, sebaiknya Anda menghindari makanan yang manis-manis, seperti dodol, sirup, cokelat, kue tar, dan es krim. Selain lebih banyak mengonsumsi sayur, buah, dan daging tanpa lemak, pengolahan makanannya pun sebaiknya jangan digoreng.
6. Sementara mereka yang terlalu kurus, selama berpuasa sebaiknya menambah porsi susu dan menghindari makanan yang sulit dicerna, seperti sayuran berserat kasar (daun singkong, daun pepaya).
7. Mereka yang berusia lanjut, aturlah pola makan saat berbuka puasa juga secara bertahap. Makanlah jumlah yang lebih sedikit, namun dilakukan beberapa kali.
8. Walaupun tubuh terasa loyo ketika berpuasa, Anda juga disarankan tidak malas berolahraga karena dengan berolahraga tubuh menjadi lebih fit. Memang ketika puasa ada perubahan waktu, misalnya intensitas olahraga sebelum puasa dilakukan tiga sampai empat kali seminggu, tapi di bulan puasa cukup dengan dua sampai tiga kali.
Waktu yang paling baik untuk olahraga, yakni menjelang berbuka. Karena setelah tubuh mengeluarkan keringat, tubuh kembali mendapat asupan berupa minuman atau makanan. Bagi yang tidak terbiasa melakukan olahraga, pada tahap awal penyesuaian sebaiknya melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki. Jangan terlalu memaksa untuk olahraga yang lebih berat, seperti aerobik atau lari karena kebugaran tidak bisa didapatkan secara instan. Akan lebih baik menambah porsi latihan secara bertahap.
9. Suplemen alami yang dapat menjadi tambahan yang menyehatkan selama kita menjalankan ibadah puasa.
• Aloe vera, dengan dosis 50 - 200 mg sehari berkhasiat sebagai antiinfalmasi/anti-radang ringan untuk mengobati iritasi yang terjadi pada pasien maag/iritasi dinding usus dan dapat pula meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita.
• Bioflavonoid dengan dosis 100 - 300 mg sehari dapat berfungsi sebagai anti radang sekaligus antioksidan yang dapat memperlambat penuaan organ-organ tubuh kita.
• Papain dan bromelain yang terkandung dalam papaya dengan dosis 500 - 1500 mg sehari dapat membantu proses pencernaan karena fungsinya sebagai enzim proteolitik.
• Jahe dengan dosis 500 -1000 mg sehari selain dapat menghangatkan tubuh juga dapat menghilangkan rasa mual.
• Serat yang larut (berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan) ataupun yang tidak larut (seperti pectin) diketahui dapat memperlambat perpindahan makanan
dan asam dari perut ke usus sehingga pada pasien yang menderita luka pada usus,tidak akan memperparah radang pada lukanya tsb.
• Asam Omega 3 dalam Fish oil dengan dosis 2 - 10 g dapat berfungsi sebagai obat anti radang yang kuat sehingga baik sekali untuk pasien maag maupun radang usus.
# Sumber Rujukan : Diolah dan dibahasakan ulang dari beberapa sumber rujukan
kedokteran, kesehatan populer dan umum.#
dr Radiana D Antarianto, MBiomed (Ummi Alif-Zaky, Istri Bpk Jaharuddin) PhD Student Re-Birth MHH/Dosen Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H