Kemudian aku menyetir mobil sambil mengantuk hingga aku jatuh dalam mimpi tentang Empang kuburan Sentiong dimana aku kecebur tenggelam dalam dasar Empang.
Dan aku melihat keatas ada cahaya sinar yang kecil dan makin membesar melebar makin terang.
Dan "Bisikan itu datang lagi : Hai...Bangun...Bangun..."
Ketika aku bangun dan membuka mata...aku lihat sinar lampu truk kontainer yang terang sekali tepat didepan ku.
Kemudian aku langsung banting setir mobil ke kriri dan terhindar dari tabrakan maut adu banteng dengan truk kontainer.
"Bisikan dari dalam Empang Kuburan Sentiong itu muncul lagi dan menyelamatkan ku lagi."
Istriku yang duduk disebelah ku kaget dan bangun dari tidurnya dan bertanya : kenapa-kenapa ? Mau tabrakan ya ? Ngantuk ya ?
Cepat berhenti dan ngopi sana biar gak ngantuk...
Dan kemudian aku menepi dan berhenti untuk beli kopi instan dipinggir jalan di depan Balai Kota Batavia di Kota Tua yang malam itu masih ramai dengan wisatawan Kota Tua Batavia yang sekarang bernama Jakarta.
Sambil Ngopi aku merenungkan kembali tentang Bisikan itu dan bersyukur juga berterima kasih kepada Tuhan yang telah menyelamatkan aku dengan media Bisikan oleh dan dari siapapun  mahkluk-mahkluknya yang tak terlihat kasat mata.
Seperti pada salah satu firman yang berbunyi :
"Berbahagialah Engkau yang tidak melihat, Namun Percaya..."
Terima kasih Tuhan, Kuasa Penyelamatan Mu Sungguh Luar Biasa...Amin.
Cerita tersebut diatas  terinspirasi dari Kisah Nyata...
Untuk memperingati tepat 25 tahun wafatnya Ronald Setiabudi - Didik
Kakakku yang telah melayani, menjaga dan melindungi aku hingga akhir hayatnya.
Penulis :
Robert Setiadji - Roy
Adik kandung dari :
Ronald Setiabudi - Didik
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI