Utamakan Manfaat Lengkap atau Memanfaatkan dengan Cerdas
Beda pendapat cara pandang dan cara menilai kegunaan manfaat suatu barang dan jasa pada 2 dua Generasi yang berbeda. (Zaman Dulu dan Zaman Now)
Saya melakukan riset kecil-kecilan pada keluarga saya perihal cara menilai suatu barang pada saat akuisisi membelinya. Yang pertama terhadap istri saya yang mewakili Generasi Zaman Dulu dan kontestan lainnya adalah anak saya yang mewakili Generasi Zaman Now atau Kekinian.
Keduanya mencari referensi dengan cara Browsing , Googling atau Searching via Internet dan diperoleh hasil :
1. Generasi Zaman Dulu : dengan menanyakan ke istri saya Mom gimana hasilnya ? Â jawabnya, Sudah dapat nich Barang dan Merk nya yang Penting Product High End dan Keren karena Manfaat-manfaatnya banyak dan macam-macam pokoknya lengkap paling Top dan pakainya nanti pasti "Puas"
Tetapi belum tentukan ? Karena kita belum pernah coba ?
2. Generasi Zaman Now : dengan menanyakan ke anak saya Nak gimana hasilnya ? (Tentu anak yang sudah dewasa sudah lulus kuliah) Jawab nya, Bentar Pi masih lihat Review Product di Blog, Komentar-komentar usernya dan Testimony juga Tips dan Tticks nya. Dan saya tanya kok kamu menilainya  jelimet banget sih ? Iya Pi...anak sekarang menilainya seperti itu agar supaya nanti kita tidak menyesal membelinya karena kita tahu pasti perihal mutu barang tersebut sehingga bisa "Memanfaatkan" secara maksimal agar kita memperoleh keuntungan.
Oh...jadi kesimpulan saya Generasi Zaman Dulu yang penting "Puas" memperoleh banyak "Manfaat" yang ditawarkan Produsen. Dan Generasi Zaman Now yang penting Review Komen Testimony User perihal Product Barang dan Jasa tersebut agar tidak menyesal membelinya nanti dengan cara bisa "Memanfaatkan" secara maksimal sehingga memperoleh Keuntungan.
Tapi ternyata kesimpulan saya sebenarnya "Tidak ada yang Salah" dari keduanya, yaitu perbedaannya bukan karena beda Generasi, namun karena adanya kemajuan teknologi dan informasi yang membuat cara pandang yang berbeda.
"Yang menilai kita adalah orang lain"
Kemajuan informasi teknologi membuat publik mempunyai pilihan yang cerdas dengan berbagai aspek penilaian. Sekarang Perusahaan Asuransi tidak  bisa hanya mengandalkan Iklan Promosi Besar-besaran yang menghabiskan Banyak Budget Biaya hanya Untuk Claim atau Menganggap Produknya Terbaik seperti "Kecap No. 1"
Tetapi sekarang zaman now sudah berubah ada pihak-pihak lain sebagai "Penilai" mereka adalah para "Blogger" dan "Vlogger" Â atau Content Writer dan Pengisi Content Video yang bekerja Free atau Lepas dan "Independent" tak terkait pada produsen produk tertentu sehingga dapat berikan Penilaian yang "Objective" yang tentunya "Informasi yang Menguntungkan" bagi Publik atau Masyarakat.
Sehingga benar kata pepatah bahwa : "Yang Menilai Kita adalah Orang Lain"
Nasihat bagi Perusahaan Asuransi yang ingin maju dan menang dalam Persaingan di zaman now dan zaman next.
Sudah saya jabarkan diatas bagaimana kontribusi Content Writer atau Blogger juga Vlogger dapat mempengaruhi publik atau masyarakat yaitu mereka hadir menerobos via dunia maya dan dapat muncul tepat dihadapan publik dilayar gadget atau gawai smatphone, tab, laptop dan pc mereka.
Dan menerobos muncul tersebut bukan tiba-tiba seperti promosi iklan Pop Up yang menyebalkan dan tidak dikehendaki tetapi melainkan sangat dikehendaki dan dicari via browsing, googling atau searching di internet.
Jadi tentu kontribusi Blogger atau Content Writer harus diperhitungkan sebagai "The Influence" yang "Bernilai" untuk menang dalam persaingan usaha.
Penutup dan Saran
Secara konsisten dan setia, saya selalu menulis dengan niat mulia berbagi share perihal permasalahan Asuransi yang berdasarkan dari latar belakang pendidikan, literatur, pengalaman "Menjual" Asuransi dan yang penting adalah Testimony dari kenyataan riil yang terjadi faktanya.
Dari beberapa tulisan yang pernah saya bagi share di Kompasiana.Com akan saya kumpulkan dan bundel untuk diterbitkan sebagai Buku dan E-book dengan judul "Keluarga Asuransi"
Semua itu tak lain berdasarkan niat baik dan mulia serta semangat berbagi.
"Semangat Pagi - Semangat Berbagi"
Terimakasih dan Salam Hormat,
Penulis : Robert Setiadji
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H