Nama saya Toni Jagat Galih, akrab di sapa Jagat. Saya lahir dan dibesarkan di sebuah desa namanya desa Pengkelak Mas, desa ini terletak di ujung timur kecamatan sakra barat, kabupaten Lombok Timur - NTB. Sejak kecil, saya menyaksikan bagaimana orang tua saya berjuang dengan keras untuk memenuhi kebutuhan hidup, meskipun keluarga kami hidup dalam keterbatasan. Keluarga saya juga mengalami broken home, di mana hubungan orang tua berpisah sejak saya umur 4 tahun, waktu itu saya masih sangat dini sekali, sangat membutuhkan kasih sayang dan didikan orang tua. Sebab keluarga saya tidak harmonis, akibatnya adalah perceraian. Pada akhirnya menambah kesulitan yang saya hadapi.
Namun, meskipun di tengah keterbatasan itu, saya selalu memiliki cita-cita dan optimisme yang tinggi. Saya percaya bahwa pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk merubah nasib, bukan hanya untuk saya, tetapi juga untuk keluarga saya. Saya selalu bertekad untuk tidak menyerah, meskipun banyak orang meragukan kemampuan saya.
Dengan segala keterbatasan yang ada, saya berusaha keras untuk melanjutkan pendidikan. Saya tidak pernah takut untuk bermimpi besar, dan akhirnya, saya mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke ibu kota. Menghadapi kehidupan di kota besar dengan segala tantangannya tidaklah mudah, namun saya tidak pernah berhenti berusaha.
Di ibu kota, saya belajar untuk mandiri, bekerja paruh waktu, dan fokus pada kuliah. Semua itu saya lakukan dengan harapan bisa memberi perubahan bagi keluarga saya. Alhamdulillah, saya berhasil menyelesaikan pendidikan saya dan meraih gelar sarjana.
Gelar sarjana di pundak saya, menjadi amanah baru dan tanggung jawab yang besar. saya merasa bahwa perjalanan saya belum selesai sampai disitu. Saya ingin memberikan inspirasi kepada anak-anak desa, membuktikan bahwa mereka pun bisa mencapai cita-cita setinggi langit, meskipun berasal dari keluarga yang sederhana. Pendidikan adalah kunci untuk membuka semua kemungkinan.
Kini, saya berkomitmen untuk terus berbagi pengetahuan dan pengalaman saya kepada generasi berikutnya, agar mereka tahu bahwa tidak ada yang tidak mungkin asalkan kita mau berusaha. Saya adalah contoh nyata bahwa seorang anak desa, meski dengan segala keterbatasan, bisa menjadi sarjana di ibu kota.
Jangan pernah merasa terbatas oleh latar belakang atau kondisi keluarga. Dengan semangat, kerja keras, dan pendidikan, kita bisa meraih apa yang kita impikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H