Terlihat sekali bahwa Ki Lurah Manggolo Krasak terkejut mendengar ucapan terakhir dari Ki Masto.Â
Ki Lurah Manggolo Krasak heran juga hatinya, mendengar bahwa Galih Sukma mampu melihat dari jauh. Maka untuk menguji kemampuan Galih Sukma, Ki Lurah Manggolo Krasak pura-pura tidak tahu ke mana arah dari ucapan Ki Masto.
"Maksudmu, apa Ki Masto? Galih Sukma, apa maksudmu?" suara Ki Lurah Manggolo Krasak terdengar tersinggung.
Ki Masto kaget juga mendengar respon Ki Lurah Manggolo Krasak mendengar ceritanya? Dia menjadi kebingungan takut salah bicara. Terpaksa meminta bantuan Galih Sukma untuk menjelaskan.
Galih Sukma yang dari awal mengikuti pembicaraan segera tanggap dan mengambil alih pembicaraan.
"Maaf, Ki Lurah Manggolo Krasak. Galih Sukma orang luar merasa lancang ikut campur ke dalam masalah kampung ini," suara lembut Galih Sukma mencoba menenangkan situasi. Dalam hati Ki Lurah Manggolo Krasak tertarik akan etika dari Galih Sukma. Kalau benar cerita Ki Masto, Galih Sukma sudah tampan, sakti, sopan dan rendah hati pula. Cocok buat...
"Sekali lagi maaf, Ki Lurah Manggolo Krasak. Cerita Ki Masto tentang Galih Sukma terlalu berlebihan. Jangan dimasukan hati. Yang terpenting sekarang, apakah benar ada yang sakit di tempat ini, seperti sakit Parjo bahkan lebih parah sakitnya?" tanya Galih Sukma hati-hati. Ki Lurah Manggolo Krasak yang sengaja menguji memilih tidak menjawab pertanyaan Galih Sukma, tapi memilih untuk mendengar terusan ucapannya.
Galih Sukma mendapat tanggapan seperti itu sebenarnya enggan meneruskan pertanyaannya. Tapi, demi hal yang lebih penting dan berbahaya jika tidak segera ditangani, dia memilih untuk melanjutkan yang sudah terlanjur dikatakan.
"Galih Sukma sudah terlanjur lancang, tapi mohon didengar perkataan Galih Sukma sampai selesai. Jika nanti Ki Lurah Manggolo Krasak tidak berkenan bisa mengusir saya dari sini," ucapan tegas dari Galih Sukma, mau tidak mau Ki Lurah Manggolo Krasak semakin penasaran apa yang diketahui dan akan dilakukan oleh Galih Sukma.
Galih Sukma mengambil nafas panjang sebelum melanjutkan ucapannya.
Ada keadaan sunyi mengambang di antara mereka.Â