Mengais dari masa ke masa
dengan sejumput asa, barangkali?
Bisa menemukan rasa yang pernah tertakik menjadi prasasti
Berisi kenangan cinta, antara kau dan aku.
Meski sekarang, rasa itu seperti timbul tenggelam dalam permainan zaman dan ketidakberdayaan diri
Namun, mengingat cinta milikmu malah menjadi suar bagi kapal cinta dan rindu ini kembali pulang berlabuh
Berharap menemukan lagi rasa
Bisa terbarukan dan bersemi kembali, pun!
Aku, kamu adalah keniscayaan.
Cinta dan rindu adalah asa yang paling naif.
#wuyung#semestajagatalit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H