Yang terbersit itupun sudah cukup
" Pakne, apa selama ini di dalam doa-doamu kamu menyatakan permintaanmu
seperti yang ada sekarang ini, to? tanya si Bune, saat Minggu pagi, lagi asyik duduk-duduk di teras berdua.Â
Sambil ngawasin si Kecil dan sI Barep bermain di halaman samping.Â
" Maksudmu, apa, Bune?" tanyaku balik, kaget sebenarnya, karena aku lagi ngelamun sambil nyesep hangatnya teh manis.
" Ini, lho, Pakne, keadaan kita sekarang ini. Pasti ada " Tangan Yang Tidak Kelihatan" yang ikut cawe-cawe". sambung Bune sok serius.
" O, ala Bune, bahasamu, yo kok ndrindil... ki... gaya banget," selorohku.
( Iya Bune, ADA, Allahlah yang mengatur segalanya. Karena sudah mulai dari awal kehidupan Kedua kita, semua aktivitas hidup kita TELAH KITA PASRAHKAN pada-NYA, jawabku dalam hati ) Â
Sebenarnya, ada yang ingin kusampaikan pada Bune, tapi...
Paling-paling ya SAMA ini juga yang menjadi jawabannya.
PAGI NGOPI DULU YUK
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H