kutarik busur keresahan
kubentangkan anak panah kegelisahan
kubidikan tepat ke arah rembulan tanpa ragu
melesatlah bagai guntur membelah langit yang bersih tanpa awan
Lalu?
Harus ke manakah lagi
kucari muasal hujan?
Padahal asa dan airmataku sudah mengering?
Tinggal desingannya terus melesat memutari bumi mengejar matahari?
Dan, aku hanya termangu tak berdaya
Memaknai antara cinta dan kecewa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!