Mohon tunggu...
Jagat A. Nusantara
Jagat A. Nusantara Mohon Tunggu... Seniman - Warga Sipil

Saya menyukai isu sosial, kejahatan, enterprenurship, politik dan hukum.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

"Abdi Negara" atau "Abdi Rakyat", Menelaah Relasi Sosial Masyarakat dan Pemerintah sebagai Pelayan

15 Agustus 2023   12:28 Diperbarui: 18 Agustus 2023   04:30 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Mural menyambut Pemilihan Umum 2024. (Foto: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

"Abdi Negara itu orang yang melayani negara, semua perintah negara pasti akan kami jalankan". Melalui tulisan ini penulis akan mencoba memberikan sudut pandang baru, dan pemahaman mengenai pijakan dasar logisme mengenai konsep "abdi negara".

Siapa Negara itu? Pertanyaan itu mungkin secara terlintas akan menjawab kearah "ya negara itu pemerintah". Mari kita telisik apa itu negara? 

Menurut Konvensi Internasional Montevideo "Negara adalah organisasi kesatuan ikatan masyarakat yang memiliki kekuasaan yang dibentuk oleh sesuatu bangsa tujuan mencapai cita-cita dan kepentingan bersama". 

Kemudian ada 3 unsur terbentuknya Negara yakni Masyarakat, Wilayah, Pemerintahan yang berdaulat. Negara itu siapa? Negara adalah ketiga unsur tadi, Masyarakat adalah negara, wilayah adalah negara, dan pemerintah adalah negara. 

Maka secara eksplisit menjelaskan bahwa Masyarakat juga bagian dari negara, bahkan menjadi bagian unsur hidup yang bergerak karena Masyarakat adalah Kumpulan entitas manusia. 

Lalu apa tujuan ber-Negara? Tujuan negara adalah memberikan kesehjateraan dan kebahagian bagi masyarakatnya. Bagaimana Negara memberikan kesehjateraan dan kebahagian kepada masyarakatnya? 

Secara singkat, tujuan ini dijalankan melalui institusi negara untuk mengelola pemerintahan, memberikan fasilitas, memberikan pelayanan kepada Masyarakat. Siapa yang menjalankan tujuan ini? Pemerintah yang diberikan mandat oleh rakyat.

Pemerintahan Indonesia secara politis memiliki kekuasaan untuk menjalankan roda pemerintahan dan mengatur segala kehidupan bernegara. 

Penguasa Negara adalah Presiden Indonesia, yang dipilih langsung oleh rakyat nya dengan konsep pemilihan umum. Setiap Masyarakat berhak memilih siapa pemimpin yang diinginkannya. 

Masyarakat menjadi penentu dalam keberlangsungan estafet kekuasaan sebuah Negara. Setalah terpilih siapa yang akan memimpin Negara, maka ia secara otomatis akan memiliki jabatan sebagai Pemimpin Pemerintahan Negara baik pada konteks Indonesia sebagai Negara, ataupun Kepala Daerah sebagai Kepala Pemerintahan yang mendapatkan Otonomi Daerah. 

Kemudian Pemimpin pemerintahan ini memiliki hak untuk memilih ia akan bekerja dengan siapa untuk kemudian menjalankan fungsi pemerintahan yakni melayani Masyarakat dan memberikan kemajuan kehidupan kepada Masyarakat. 

Pemimpin Pemerintahan yang kita pilih secara langsung akan kita berikan kepercayaan kepada mereka untuk mengelola Negara. Kemudian apakah mereka-mereka yang mengeloa negara disebut sebagai Abdi negara? Atau Abdi Rakyat? 

Konsepsii penyebutan Abdi Negara perlu ditelisik ulang, apakah benar mengabdi kepada negara? Atau justru mengabdi pada Rakyat?. Bukankah Negara tentu wajib mengabdi pada rakyat?

Pegawai negara (semua institusi negara) menjalankan roda-roda pemerintahan sebagai amanat dari Pemimpin Pemerintahan. Pemimpin pemerintahan adalah orang yang diberikan kepercayaan oleh Masyarakat untuk mengelolanya. 

Masyarakat dan Pemerintah mengikat hal tersebut dengan kontrak sosial. Sekumpulan masyarakat Negara akan menentukan siapa yang mereka percayo untuk menjalankan pemerintahan. Kemudian mereka akan diberikan segala fasilitas yang bersumber dari rakyat tentunya.

Hai pemimpin, kami ini sangat banyak jumlahnya, jadi kami udah sepakat bahwa kamu yang akan memimpin kami (Proses Pemilu), sekarang anda udah terpilih menjadi pemimpin kami, Kelola dengan baik ya negara ini. 

Ini ada uang rakyat (APBN), tolong dikelola dengan ya, untuk kesejhateraan dan kebahagian kami, kemudian nanti anda pilih saja sendiri siapa-siapa yang akan membantu anda dalam bekerja, siapa menterinya, siapa kepala dinasnya, siapa polisi siapa tentaranya, dan siap siapa saja yang bisa membantu anda dalam menjalankan pemerintahan. 

Oh iya kami udah sepakat juga, melalui perwakilan kami bahwa kekuasaan anda kami beri 5 tahun untuk bekerja ya. 

Ketika anda bekerja untuk melayani kami, kamu gausah repot, kami udah sedian semuanya, ada gaji untuk kamu, rumah, mobil, dan segala hal yang kamu butuhin pasti ada, kamu fokus kerja aja ya. Nanti urusan-urusan pelayanan untuk kami tolong diberikan ya. Terimakasih juga udah menjalankan negeri ini.

Narasi di atas menjelaskan secara singkat, bahwa Negara dan segala manusia yang mengelola didalamnya adalah Abdi Rakyat, bukan Abdi Negara. 

Pemerintah diberikan mandat oleh Masyarakat untuk mengelola negara. Pemerintahan bukan mengabdi pada Negara, tetapi mengabdi pada Rakyat, karena Rakyat adalah tuan tertinggi dalam sebuah Negara. 

Jika para pemerintah tahu bahwa mereka abdi rakyat atau pelayanan Masyarakat, ya masa tuannya malah disusahin, ga mungkin toh?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun