Haii guys,, apa kabar nih?? Semoga selalu dalam lindungan yang maha kuasa (Allah) yahhh,, amiinn,, sebelum itu gimana nih bulan puasanya?? Semoga masih full yah tidak ada yang mokel, hehehe.
Oke guys, artikel kali ini aku akan membahas perihal bersyukur, apa sih bersyukur itu?? Sudahkah bersyukur untuk hari ini? Pastinya kalian semua sudah paham arti dari bersyukur itu sendiri, gimana ga mau paham coba?Â
Materi bersyukur saja sudah dibekali mulai dari kita Sekolah Dasar. Iya benar, bersyukur ialah sesuatu hal yang memang perlu dilakukan oleh manusia terutama agama islam atas segala nikmat yang telah Allah berikan.Â
Emang sih kadang tuh adakalanya hal yang kita pandang sebelah mata ternyata itu sebuah nikmat yang Allah berikan, akan tetapi kita abai akan hal tersebut.
Dibalik megahnya Universitas Islam Negeri Maulana Mlik Ibrahim Malang, terdapat sebuah rumah yang kecil yang berada diantara himpitan rumah-rumah warga. Bertepatan pada tanggal 07 April 2022, saya dan teman-teman akan melakukan wawancara.Â
Awalnya kita bingung akan mengarah kemana tujuan kita untuk wawancara, akhirnya kita bertanya pada pak satpam gerbang kampus, dan beliau langsung meminta tolong kepada bapak RT disana, kita yang mengerti kondisi dan situasi bercerita kepada bapak RT tersebut yang bernama Bapak Imam.Â
Beliau langsung yang mengantarkan kita sampai ke sebuah rumah yang terletak diantara rumah-rumah yang memang kita mengiranya di sikitar situ warganya masih bisa untuk menghidupi sebuah rumah tangga, ternyata di dalam rumah warga tersebut terdapat rumah yang kecil, sudah usang, dan gelap. Ternyata disitu tujuannya, rumah tersebut merupakan tempat tinggal seorang nenek yang sudah lansia dengan umur yang berkisar 70 tahun-an.Â
Mbah Sanatun namanya, beliau dengan kesetan yang sudah rentan yang lambat laun mulai berkurang ntah itu pendengaran maupun penglihatannya.Â
Seperti yang terjadi pada mbah Sanatun yang pendengaran beliau yang sudah mulai berkurang, penglihatan beliau yang hanya berfungsi satu, bahkan kaki beliau yang sudah susah untuk diajak berjalan jauh.Â
Beliau hanya tinggal sendiri tanpa adanya suami dan putra putri. Kita disana ditemani oleh ibu komplek yang bernama Ibu Yuni dan yang menjelaskan apa yang terjadi kepada beliau.Â
Beliau orang yang sangat ramah, beliau langsung mempersilahkan kita untuk masuk, pada saat kita masuk kedalam sana, sungguh aku langsung kaget, syok, sedih semua perasaan saya campur aduk. Betapa kurang bersyukurnya aku selama ini, kata-kata seperti itulah yang langsung terpintas dalam benak saya.