Mohon tunggu...
Jafran Azzaki
Jafran Azzaki Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Menulis

Seseorang dengan hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amali Memberi Fenomena Baru

21 Februari 2023   15:03 Diperbarui: 21 Februari 2023   15:16 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang ada perbedaan dari pengunduran diri Imam Nahrawi dan Yasona Hamonangan Laoly, yang sama-sama di jelang akhir masa jabatannya pada Kabinet Indonesia Maju jilid 1 itu. Imam Nahrawi karena terlibat korupsi, Yasona Laoly karena berkehendak fokus sebagai anggota dewan. Bagaimana dengan Zainudin Amali?

Sebenarnya tidak ada pelarangan rangkap jabatan sebagai menteri dan dan pengurus cabang olahraga. Sejumlah menteri pembantu Jokowi memimpin beberapa cabor, seperti Menteri PUPR Basuki Hadimulyono yang sudah dua periode mengetuai PB PODSI (dayung), Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan yang menjadi ketua umum di PB PASI (atletik), atau Menko Pererekonomian Airlangga Hartarto yang sudah dua periode juga membesarkan cabor wushu (PB WI).

Namun, untuk Zainudin Amali, jelas ada kekhususan. Jabatan sebagai menpora dan waketum PSSI sangat rawan perbenturan kepentingan. Sebagai Menpora, yang dijabatnya sejak 23 Oktober 2019, tugas, pokok dan fungsinya (tupoksi)-nya langsung bersentuhan dengan cabang olahraga sepak bola.

Zainudin Amali pasti sulit menghindari "conflict of interest", apalagi permasalahan PSSI sangat kompleks. Memikirkan persoalan sepak bola Indonesia membutuhkan keseriusan, kerja keras, dan kesabaran. Penyelesaian permasalahan atau persoalannya tak mungkin bisa diselesaikan dari belakang meja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun