Mohon tunggu...
Jafran Azzaki
Jafran Azzaki Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Menulis

Seseorang dengan hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengintip Peluang Sandi Diusung PPP

20 Februari 2023   17:15 Diperbarui: 20 Februari 2023   17:41 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KITA tahu, Sandiaga Salahuddin Uno bertekad untuk terus maju ke Pilpres 2024. Pantang mundur. Bisa jadi ia sudah memperhitungkan segalanya, mempertimbangkan apapun, juga kemungkinan terburuk. Gagal lagi seperti di Pilpres 2019. Namun, sebelum peperangan berakhir, jangan menyerah.

Sandi, dalam pengamatan penulis, tampaknya juga sudah membuat kalkulasi politik yang matang. Juga kemungkinan ia harus dipaksa memilih: tetap berada dalam lingkungan Gerindra, atau bergabung dengan PPP.

PPP, seperti ramai diberitakan, disebut-sebut siap menempatkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu sebagai salah satu bakal calon presiden mereka. Opsi capres itu adalah hal baru, setelah sebelumnya Sandi siap diusung sebagai bakal calon wakil presiden.

Dari perputaran hari PPP tampaknya menyadari besarnya potensi Sandi, baik sebagai politikus dan negawarawan, sehingga kini "menawarkannya" menjadi capres alternatif, untuk kemudian namanya dibawa ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sandi dinilai berpengalaman memimpin organisasi.

Rekam jejak Sandi, dari kacamata PPP, cukup panjang. Kemampuannya dalam memimpin dan mengelola organisasi sudah teruji setelah mengomandani Hipmi DKI Jakarta.

 Pengalaman politiknya juga semakin matang saat berkontestasi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. Terakhir, saat mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai cawapres pada Pilpres 2019.

Sandi, yang menjadi wakil dari Anies Baswedan pada Pilgub DKI Jakarta 2017, mendapat dukungan luar biasa. Juga ketika mendampingi Prabowo di Pilpres 2019. Pencapaian itu tak dilupakan oleh PPP. Dari pengamatan Mardiono, Pelaksana Tugas Ketum PPP, masyarakat Indonesia telah berinvestasi cukup lama pada Sandi. Kini, PPP ingin mendorong Sandi mengikuti kontestasi Pilpres 2024.

Masalahnya, PPP sejak awal sudah merasa tak mungkin ujug-ujug membawa Sandi. Pengusaha sekaligus politikus ini masih menjadi milik Gerindra. PPP tak ingin langsung "menceburkan" Sandi tanpa lebih dulu kulonuwun pada Gerindra. Ini yang mengganjal.

Oleh karenanya, PPP berusaha keras untuk menarik Sandi dari Gerindra. Mardiono tak ingin pihaknya dianggap mencuri kader partai lain, apalagi kemudian dideklarasikan sebagai representasi mereka ke Pilpres 2024.

Mardiono tentu tak ingin partainya dianggap sebagai partai yang tidak beretika, seperti yang dituduhkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada PSI, akibat mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres.

Tentu saja Mardiono tak keberatan jika Sandi tak jadi bergabung dengan PPP dan tetap menjadi kader Gerindra. Walau demikian, dalam pandangannya, PPP membuka peluang untuk mengusung figur di luar partainya untuk menjadi capres. Akan tetapi, jika boleh memilih, PPP tetap ingin mengomentisikan kadernya sendiri.

Dari sisi Sandi, ada harapan besar untuk dapat diusung PPP--baik sebagai capres atau cawapres. Namun, di sisi lain, ia juga masih menjaga kebaikan Gerindra. Oleh karena itu, jalan terbaik adalah bagaimana hal itu dapat dibicarakan oleh Mardiono dengan Prabowo Subianto.

Di kalangan anggota dewan sudah beredar isu bahwa Sandi sebenarnya bisa menerima seandainya Gerindra mempersilakan ia yang memilih. Sandi disebut-sebut lebih condong untuk menerima tawaran PPP, ketimbang ia terus dianggap tak bisa berbuat apa-apa di Gerindra....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun