Mohon tunggu...
Jafran Azzaki
Jafran Azzaki Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Menulis

Seseorang dengan hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KIRR di Ambang Perpecahan?

16 Februari 2023   12:09 Diperbarui: 16 Februari 2023   12:17 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MUHAIMIN Iskandar menemui Airlangga Hartarto. Prabowo Subianto silaturahmi dengan Khofifah Indar Parawansa. Itu dua peristiwa politik penting yang terjadi dalam dua pekan terakhir, susul menyusul, di Jakarta dan Surabaya.Apa artinya? Mungkin tidak terlalu berarti jika keduanya bukan dari satu koalisi, yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIRR), yang diinisiasi Gerindra dan PKB pada Agustus 2022 silam. Menjadi berarti setelah dua pertemuan tersebut kemudian diwarnai isu terkait semakin memburuknya hubungan Gerindra dan PKB di KIRR.

Pertemuan Cak Imin dengan Airlangga Hartarto di istora Senayan pada awal Februari tampaknya juga tidak sepengetahuan Gerindra. Dalam konteks ini, Cak Imin datang tidak dengan membawa nama KIRR, akan tetapi dalam kapasitas pribadi sebagai Ketum PKB.

Maka, menelaah lebih dalam konstelasi tersebut, sangat kecil kemungkinannya jika kedatangan Cak Imin adalah untuk membawa KIRR melebur dalam Koalisi Indonesia Bersaru (KIB), yang menjadi penyatuan Golkar, PAN dan PPP. Boleh jadi juga justru Cak Imin tengah menjajaki kemungkinan PKB memperkuat KIB.

Para analis politik sudah lebih jauh memperkirakan pertemuan antara Airlangga Hartarto dengan Cak Imin sebagai awal dari terbentuknya kekuatan baru yang superhebat, disebut-sebut sebagai Koalisi Super.

Siapa pula yang bisa menahan kekuatan Koalisi Super yang beranggotakan Golkar, Gerindra, PKB, PAN dan PPP, yang sudah melampaui separuh dari keseluruhan kursi di parlemen? Walau belum menjadi jaminan, Koalisi Super bisa menakutkan poros mana pun, baik untuk Pemilu maupun Pilpres 2024.

Akan tetapi, wacana Koalisi Super ini sangat mungkin kandas dengan asumsi kian merenggangnya hubungan Gerindra dan PKB. Kemesraan antara kedua partai nasionalis dan islam ini disebut-sebut kian menjauh.

Keberadaan posko bersama yang baru diresmikan beberapa pekan lalu hanya menjadi semacam pemanis dari hubungan kedua partai yang tak lagi harmonis di KIRR. PKB dan Gerindra lebih sering berjalan sendiri-sendiri. Belum lagi ditingkahi besarnya ego kedua pemimpin terasnya.

Gerindra keukeuh mempertahankan Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Itu juga yang pastinya akan mati-matian dibicarakan di KIRR. Cak Imin, seperti kerap ditulis, sebenarnya sudah mengalah untuk bersedia dijadikan cawapres bagi Prabowo. Akan tetapi, kenyataannya KIRR belum juga mendeklarasikan komposisi capres-cawapresnya untuk Pilpres 2024 tersebut.

Oleh karena itu juga bukan sekali dua Cak Imin melontarkan kekesalannya, dengan menyebut bahwa koalisi yang sudah terbentuk bukan berarti akan aman-aman saja. Akan  tetapi bisa pecah. Publik mengkaitkannya dengan kekecewaan atas sikap Prabowo dan Gerindra di KIRR.

Momen Cak Imin bertemu ratusan kepala desa di Blitar.(Foto: Detik.com).
Momen Cak Imin bertemu ratusan kepala desa di Blitar.(Foto: Detik.com).

Kesediaan Cak Imin untuk dijadikan cawapres bagi Prabowo melalui KIRR sebenarnya berseberangan dengan keputusan muktamar PKB yang sudah menetapkan Cak Imin sebagai capres mereka. Oleh karena itu juga, Cak Imin yang sudah khatam perpolitikan nasional itu memainkan langkah-langkah politisnya.
Serupa dengan Prabowo yang terus menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan, Cak Imin pun tak mau ketinggalan. Setelah pertemuannya dengan Airlangga Hartarto, Cak Imin terbang ke berbagai daerah yang selama ini menjadi kantong-kantong suara NU.

Tetapi, Cak Imin mengaku tidak mengetahui ihwal pertemuan Prabowo dengan Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, padahal ia juga tengah berada di Jawa Timur. Sehari setelah pertemuan Prabowo dan Khofifah di Surabaya, Cak Imin bertemu dengan sekitar 800 kepala desa dan pendamping desa se Kabupaten Blitar di Kampung Coklat, Kademangan, Kabupaten Blitar.

Cak Imin, sebagaimana dikutip Kompas.com, mengaku tidak tahu jika Prabowo berada di Surabaya dan mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jatim yang juga Ketua Fatayat NU itu, Khofifah Indar Parawansa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun