Saat memperkenalkan Supriansa, politikus Golkar, misalnya, Arsul menambahkan tentang Airlangga Hartarto yang akan menjadi capres dari partai beringin itu. Arsul juga memamerkan rekan-rekannya yang lain.
Habiburokhman, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, yang memperjuangkan Prabowo Subianto sebagai capresnya. Lalu, giliran memperkenalkan politikus PDIP Johan Budi, Arsul menyatakan bahwa partai tempat Johan Budi bernaung bakal mengusung salah seorang kader yang juga digadang sebagai bakal capres. "Kalau yang sebelah saya ini (menunjuk Anggota PDIP Johan Budi), capresnya Ganjar Pranowo.
Soal capres dari PDIP tampaknya menjadi hal yang sangat sensitif. Apalagi dibicarakan dalam sebuah forum. Tak mengherankan jika seloroh Arsul lantas mengundang komentar dari sejumlah kader PDIP lainnya.
Seperti yang dikemukakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, "Persoalan pencapresan adalah ranah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri," tegas Bambang Pacul.
Oleh karena itu, tegasnya, tidak ada satu pihak di internal partai yang boleh melanggar hal tersebut sebagaimana amanah Kongres PDI-P. Ketua Komisi III DPR ini kemudian meminta semua pihak menghormati keputusan Kongres PDI-P tersebut.
Semua kader PDI-P juga tegak lurus untuk menaati keputusan Megawati terkait pencapresan. Walau demikian, jika ada orang luar berpendapat, monggo saja..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H