Mohon tunggu...
Jafran Azzaki
Jafran Azzaki Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Menulis

Seseorang dengan hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menilik Celetukan Arsul Soal Ganjar Capres PDIP

24 Januari 2023   10:02 Diperbarui: 24 Januari 2023   10:07 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo, salah satu kader terbaik PDIP. (Foto: Suara.com).

BAHWA Ganjar Pranowo menjadi salah satu calon pemimpin bangsa di masa depan, semua orang sepertinya sudah tahu. Bahwa Gubernur Jawa Tengah itu tampaknya harus bersaing ketat dengan Puan Maharani, itu juga sudah menjadi rahasia umum. Bahwa pada akhirnya penentuan kandidat calon presiden (capres) dari PDIP berpulang pada keputusan Megawati Soekarnoputri, itu juga tentunya harus dihormati.

Bahwa politik itu dinamis, semua bisa memahaminya. Bahwa apa yang disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani adalah juga bagian dari dinamisnya politik itu. Banyak "gimmick-gimmick" politik yang ramai dilontarkan di masa-masa menuju pencapresan.

Bahwa "gimick-gimick" itu bisa dianggap serius, sekadar pancingan atau main-main, sangat tergantung juga bagaimana cara kita memandangnya. Orang-orang politik, para politikus, mereka yang berada di parlemen, hampir setiap saat "bergimmick-ria".

Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP, yang sudah diberi mandat oleh kongres untuk menentukan figur capres dari partainya, bisa kita pahami juga hari-hari ini dan ke depannya bukannya tidak pusing. Ke depannya dalam artian ke waktu untuk mendaftarkan siapa calon dari partai berlambang banteng moncong putih ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Karena waktunya relatif masih lama, yakni mulai pertengahan Oktober 2023 mendatang, Megawati tentunya masih menimbang-nimbang dengan matang, memperhitungkan semua aspek, membuat kalkulasi politik dengan mengedepankan harapan kemenangan.

Harapan kemenangan tentunya juga menjadi landasan bagi partai, atau gabungan partai-partai politik, dalam merumuskan pendapat akhir terkait sosok yang layak dicapreskan.

Apalagi PDIP, yang dua kali memenangkan Pemilu, konsisten mendukung Joko Widodo, dan sejak awal meyakini kepemimpinan mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu hanya sebatas 2 periode, sehingga pasca Pilpres 2024 akan ada pemimpin bangsa yang baru.

Dari persfektif politik, apa yang disampaikan Arsul Sani sebenarnya wajar-wajar saja. Soal pencapresan, atau siapa dijagokan oleh siapa, mungkin sudah menjadi perbincangan sehari-hari di kalangan anggota parlemen. Namun, dimensinya bisa menjadi lebih luas jika hal itu disampaikan dalam sebuah forum yang melibatkan media juga.

Dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) antara Komisi III DPR dengan Gerakan Rakyat Anti Madat dan Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta, pekan lalu di kompleks parlemen, Senayan, sebenarnya Arsul Sani spontan saja melemparkan pernyataan soal figur-figur yang selama ini disebut-sebut dijagokan sebagai calon presiden.

Pada kesempatan itu Arsul secara berseloroh menyatakan bahwa rekan-rekannya di Komisi III DPR tersebut adalah andalan di partainya masing-masing. Seloroh Arsul disertai tambahan terkait jagoan dari partai-partai tersebut untuk Pilpres 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun