Menyajikan teks eksplanasi melibatkan penyampaian informasi secara sistematis dan logis. Penulis harus memastikan bahwa informasi disampaikan dengan cara yang mudah dipahami oleh pembaca. Untuk mempertahankan teks eksplanasi, penulis perlu mengorganisir informasi secara rapi, menggunakan bahasa yang jelas dan sederhana, serta mendukung penjelasan dengan contoh konkret atau data yang relevan.
3. Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi biasanya terdiri dari:
Pernyataan Umum: Memperkenalkan topik yang akan dijelaskan, sering kali berupa definisi atau deskripsi singkat tentang fenomena tersebut.
Penjelasan: Merinci proses atau mekanisme yang menyebabkan fenomena terjadi. Bagian ini biasanya dipecah menjadi beberapa paragraf, masing-masing menjelaskan langkah atau aspek berbeda dari fenomena tersebut.
Penutup: Menyimpulkan informasi yang telah disajikan, sering kali dengan ringkasan atau refleksi singkat tentang pentingnya fenomena tersebut.
4. Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki ciri kebahasaan sebagai berikut:
Bahasa Objektif dan Informatif: Menggunakan bahasa yang objektif, jelas, dan tidak subjektif. Fokus pada penyampaian informasi faktual.
Penggunaan Kata-Kata Keterangan: Menggunakan kata keterangan yang menjelaskan waktu, tempat, atau cara, seperti "pertama", "kemudian", "selanjutnya".
Kalimat Penjelas: Memiliki kalimat yang menjelaskan sebab-akibat dan hubungan antar bagian proses, seperti "karena", "oleh karena itu", dan "sehingga".